26.09.2015 Views

Sinar yang memecahkan kegelapan

Menuju Madinatul Munawwarah

Menuju Madinatul Munawwarah

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

mengagumkan lagi dibanding dengan pandangan Z.A. Ahmad. Bukunya, baik sistematik<br />

maupun mutunya, mempunyai standar ilmiah, sekali pun menyesatkan. Dan juga akan<br />

menyesatkan segenap orang <strong>yang</strong> membaca dan berpegang dengannya tanpa kritik.<br />

Namun demikian bahan-bahan <strong>yang</strong> dikumpulkan oleh Tjokroaminoto sebagai hasil<br />

karyanya sangat berguna sekali untuk melanjutkan studi tentang Islam.<br />

Ke semua itu, sebagai langgam dari tanggapan-tanggapan tujuan hingga sekarang<br />

ini, kiranya menjadi beralasanlah pendapat kami bahwa “Masyarakat umat Islam<br />

umumnya, <strong>yang</strong> di Indonesia khususnya, sedang diliputi oleh kejahilan massal terhadap<br />

tujuan.” Atau, jika hendak kita pakai ucapan Ali bin Abi Thalib, “Seluruh penjuru sudah<br />

gelap-gulita, dan ke segala keadaan sudah berubah muka.”<br />

Sebagai penutup dari uraian ini timbullah pertanyaan, apakah memang menjadi<br />

keharusan sejarah perkembangan manusia bahwa untuk dapat memahami sepenuhnya<br />

“<strong>yang</strong> seperti Organisme,” terlebih dahulu diperlukan satu tingkat perkembangan<br />

tertentu dari ‘<strong>yang</strong> Organisme’? Yang sudah pasti ialah “bahwa untuk dapat memahami<br />

Islam diperlukan suatu tingkat kecerdasan akal.” 1<br />

BAGIAN 4<br />

PENUTUP<br />

Dari uraian-uraian terdahulu dapatlah kita simpulkan bahwa kemasyarakatan Islam<br />

ialah “satu pokok persamaan di Wajah Allah dalam bentuk atau susunannya seperti<br />

Organisme.” Dengan lain perkataan, Islam ialah sistem pergaulan hidup di mana<br />

pembagian nilai-nilai, moral dan material, sama berimbang atas dasar pokok persamaan.<br />

Di atas dasar itu berdirilah satu pergaulan hidup baru, seperti <strong>yang</strong> pernah<br />

dipersaksikan oleh sejarah, Dunia Islam.<br />

Kemudian, sampai zaman kita sekarang ini, masyarakat umat Islam telah<br />

terombang-ambing dari kesetimbangannya. Di satu pihak masyarakat umat Islam telah<br />

lepas dari tumpuan pokoknya, <strong>yang</strong> tersebut di atas. Dengan lain perkataan tanggapan<br />

tujuan Islam telah lena dari tanggapan hidup tiap-tiap anggotanya masyarakat Islam.<br />

Kegiatan hidup setiap muslim, sekarang ini, tidak lagi disetir oleh “makarimal akhlak,”<br />

susur-galur kegiatan ‘seperti Organisme atas asas pokok persamaan di Wajah Allah.’<br />

Sehingga massa umat Islam sekarang ini adalah pribadi-pribadi <strong>yang</strong> disetir oleh hukum<br />

primer dan lingkungannya semata-mata -“Zaman Jahiliah Modern,” kata Z.A. Ahmad.<br />

1<br />

Addinu hial ‘aqlu laisa dina liman la ‘aqla lahu.<br />

39

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!