19.04.2013 Views

Download Majalah - MPR RI /a

Download Majalah - MPR RI /a

Download Majalah - MPR RI /a

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

SOSIALISASI<br />

IWAPI<br />

Perempuan Juga Sadar Akan 4 Pilar<br />

Masuknya pengaruh budaya asing ke dalam negeri tidak perlu ditanggapi dengan kecemasan<br />

berlebihan. Lebih baik melakukan sosialisasi 4 Pilar untuk menjaga dan mempertahan falsafah<br />

dan ideologi bangsa.<br />

PANCASILA, dasar dan ideologi bagi<br />

segenap bangsa Indonesia itu sudah<br />

ada sebelum Negara Indonesia lahir.<br />

Dan ketika kemerdekaan diproklamirkan pada<br />

17 Agustus 1945, Pancasila sudah menjadi<br />

milik bangsa Indonesia. Karena itu, sesudah<br />

Indonesia merdeka, apalagi pada zaman<br />

seperti sekarang, sudah semestinya bila<br />

Pancasila diingatkan kembali sebagai<br />

ideologi dan falsafah bangsa Indonesia.<br />

Sebab, setelah berlangsungnya<br />

reformasi, bangsa Indonesia sempat lupa<br />

atau melupakan Pancasila. Itu ada sebabnya,<br />

karena pada pemerintahan Orde Baru,<br />

Pancasila dijadikan alat untuk melanggengkan<br />

kekuasaan. Pancasila dipolitisasi menjadi<br />

perangkat pemerintah dalam memberangus<br />

lawan-lawan politik, atau menghilangkan<br />

jejak pihak-pihak yang berseberangan<br />

dengan penguasa.<br />

Beruntung kondisi itu tidak berlangsung<br />

terlalu lama. Sebagai dasar dan ideologi<br />

Negara, Pancasila langsung dicari saat<br />

hegemoni reformasi mereda. Apalagi, pada<br />

saat yang sama masyarakat merasakan<br />

adanya gerakan yang masif atas masuknya<br />

budaya asing. Sehingga mau tidak mau,<br />

keberadaan dan kerinduan masyarakat<br />

terhadap Pancasila kembali dengan<br />

sendirinya.<br />

Reformasi bukan hanya mengakibatkan<br />

sesaat orang lupa terhadap Pancasila.<br />

Namun, reformasi juga mengakibatkan<br />

perubahan. Menjadikannya berbeda<br />

dibanding saat merdeka, orde lama maupun<br />

zaman orde baru.<br />

Perubahan yang dialami bangsa Indonesia,<br />

bisa dilihat dari berubahnya UUD N<strong>RI</strong><br />

Tahun 1945. “Kini, setelah perubahan,<br />

konstitusi negara kita lebih demokratis,<br />

mengakomodir penegakan hukum dan HAM,<br />

serta mengakui persamaan gender,” ujar<br />

Agun Gunandjar Sudarsa, anggota <strong>MPR</strong> <strong>RI</strong><br />

Fraksi Partai Golkar, dalam ceramahnya<br />

dihadapan pengurus dan anggota Ikatan<br />

Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI).<br />

Pada acara pemasyarakatan 4 Pilar yang<br />

berlangsung di Gedung Nusantara V,<br />

Kompleks <strong>MPR</strong> DPR dan DPD Senayan,<br />

Jakarta, akhir tahun lalu itu, Agun lebih lanjut<br />

menjelaskan, kegiatan sosialisasi 4 Pilar<br />

menjadi keniscayaan, karena perubahan<br />

yang terjadi pada UUD 1945 perlu<br />

disebarluaskan dan diketahui seluruh rakyat<br />

Indonesia. Apalagi pengaruh yang ditimbulkan<br />

atas masuknya budaya asing turut<br />

menggerus pilar-pilar bangsa Indonesia.<br />

Begitu juga Wakil Ketua <strong>MPR</strong> <strong>RI</strong> Hj. Melani<br />

Leimena Suharli, saat membuka acara ini<br />

mengharapkan agar kaum wanita selalu<br />

FOTO-FOTO: HUMAS <strong>MPR</strong> <strong>RI</strong><br />

menumbuhkembangkan kesadaran<br />

berbangsa dan bernegara, dengan cara<br />

meningkatkan pengetahuan berbangsa dan<br />

bernegara. Salah satunya melalui<br />

pemasyarakatan 4 Pilar.<br />

UUD N<strong>RI</strong> Tahun 1945, menurut Melani,<br />

telah mengakomodir kesetaraan gender<br />

antara pria dan wanita, seperti yang<br />

tercantum dalam Pasal 28 UUD N<strong>RI</strong> Tahun<br />

1945. Karena itu, kaum wanita pun perlu<br />

ikut serta dalam upaya-upaya<br />

mensosialisasikan 4 Pilar ini, minimal kepada<br />

anak cucu di rumah.<br />

Ketua Umum IWAPI Ir. Nita Yudi, MBA dalam<br />

kesempatan itu meminta kepada segenap<br />

pengurus dan anggota IWAPI untuk tidak<br />

hanya memikirkan dan tahu soal duit semata.<br />

Tapi, juga harus mengerti soal kondisi negara,<br />

salah satunya melalui sosialisasi 4 Pilar.<br />

Nita Yudi mengaku, selama ini IWAPI<br />

sudah sering menerapkan 4 Pilar. Misalnya,<br />

selalu mengadakan peringatan hari besar<br />

keagamaan. Selain itu, IWAPI juga turut<br />

melakukan bhakti sosial dan membantu<br />

mesyarakat yang kurang mampu, dan juga<br />

masyarakat yang terkena musibah. ❏<br />

MBO<br />

50 EDISI NO.01/TH.VI/JANUA<strong>RI</strong> 2012

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!