03.05.2013 Views

Kelas X_SMK_ilmukesehatan_heru-n.pdf

Kelas X_SMK_ilmukesehatan_heru-n.pdf

Kelas X_SMK_ilmukesehatan_heru-n.pdf

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Syaraf spinal terdiri atas 31 segmen. Berdasarkan letaknya dapat<br />

dibedakan menjadi:<br />

1. Syaraf-syaraf leher terdiri atas 8 segmen<br />

2. Syaraf-syaraf dada terdiri atas 12 segmen<br />

3. Syaraf-syaraf punggung terdiri atas 5 segmen<br />

4. Syaraf-syaraf pinggul terdiri atas 5 segmen<br />

5. Syaraf-syaraf ekor terdiri atas 1 segmen<br />

Sistem syaraf otonom<br />

Sistem syaraf otonom merupakan kelompok syaraf yang<br />

mempunyai aktivitas otomatis (diluar pengaruh kesadaran),<br />

misalnya: denyut jantung, tekanan darah, kecepatan respirasi,<br />

kecepatan pencernaan, perkeringatan. Sistem syaraf otonom<br />

dibedakan menjadi sistem syaraf simpatis dan parasimpatis.<br />

1. Sistem syaraf simpatis<br />

Sistem syaraf simpatis berasosiasi dengan medulla spinalis<br />

khususnya pada segmen cervicalis, thoracalis, dan lumbalis.<br />

Sistem syaraf simpatis memiliki ganglia yang terletak di samping<br />

dekat vertebrae yang membentuk suatu untain yang disebut<br />

trunkus sympatikus. Impuls dari SSP dijalarkan melalui ganglia<br />

simpatis menuju sel target. Sistem syaraf simpatis menyiapkan<br />

tubuh untuk kegiatan berani atau lari (fight or flight). Simpatis<br />

berperan meningkatkan frekuensi denyut jantung, frekuensi nafas,<br />

dan menurunkan aktifitas pencernaan.<br />

2. Sistem syaraf parasimpatis<br />

Syaraf parasimpatis berasal dari nervi kranialis (N X) dan syaraf<br />

spinal segmen sakralis. Parasimpatis memiliki ganglia berada di<br />

dekat atau di dalam organ yang diinervasi. Dengan demikian<br />

serabut syaraf postganglionernya di dekat atau di dalam organ<br />

yang diinervasi. Parasimpatis tidak berkaitan satu dengan yang<br />

lain. Biasanya setiap organ diinervasi oleh kedua syaraf tersebut<br />

dengan pengaruh yang berlawanan (opposite) yang mana<br />

pengaruh simpatis memacu sedangkan parasimpatis<br />

menghambat. Kecuali organ berikut: kelenjar keringat, adrenal,<br />

otot pembuluh darah, dan otot erektor filli (rambut) hanya<br />

diinervasi oleh simpatis. Berdirinya bulu ("goosflesh") dikontrol<br />

oleh syaraf simpatis. Parasimpatis berperan menurunkan frekuensi<br />

dan kekuatan denyut jantung, meningkatkan aktifitas pencernaan,<br />

Bab 6: Kesehatan Sistem Syaraf<br />

133

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!