03.05.2013 Views

Kelas X_SMK_ilmukesehatan_heru-n.pdf

Kelas X_SMK_ilmukesehatan_heru-n.pdf

Kelas X_SMK_ilmukesehatan_heru-n.pdf

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

yang sangat (karena akumulasi PGF2 yang berlebihan)<br />

11.4. Hormon-hormon Reproduksi Wanita<br />

Aksis hipothalamo-pituitari-ovarium merupakan hubungan saling<br />

mempengaruhi antara hipothalamus, pituitaria, dan ovarium. Pada<br />

hipothalamus terdapat 2 pusat pengatur siklus reproduksi yaitu<br />

pusat siklik dan tonik yang berperan sebagai pengatur mekanisme<br />

sekresi GnRH. Pusat tonik terdiri atas nukleus ventromedial dan<br />

nukleus arkuatus, pusat siklik terdiri atas area preoptik supra<br />

kiasmatik. Pada wanita pusat siklik dominan sehingga ada periode<br />

berulang. Hubungan antara hipothalamus dengan hipofise anterior<br />

adalah vasa porta dan ada umpan balik.<br />

Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin<br />

yang mempunyai efek tertentu pada aktifitas organ-organ lain<br />

dalam tubuh. Hormon seks merupakan zat yang dikeluarkan oleh<br />

kelenjar seks dan kelenjar adrenalin langsung ke dalam aliran<br />

darah. Mereka secara sebagian bertanggungjawab dalam<br />

menentukan jenis kelamin janin dan bagi perkembangan organ<br />

seks yang normal. Mereka juga memulai pubertas dan kemudian<br />

memainkan peran dalam pengaturan perilaku seksual.<br />

Hormon-hormon seks utama dapat dibedakan menjadi estrogen<br />

atau androgen. Kedua kelas hormon ini ada pada pria dan wanita,<br />

namun dalam kadar yang berbeda. Kebanyakan pria memproduksi<br />

6-8 mg testosteron (sebuah androgen) per hari, dibandingkan<br />

dengan kebanyakan wanita yang memproduksi 0,5 mg setiap hari.<br />

Estrogen juga ada pada kedua jenis kelamin, namun dalam jumlah<br />

yang lebih besar pada wanita.<br />

Estrogen<br />

Estrogen adalah hormon seks yang umumnya diproduksi oleh<br />

indung telur yang merangsang pertumbuhan organ seks anak<br />

perempuan, seperti: payudara dan rambut kelamin, dikenal sebagai<br />

karakteristik seks sekunder. Estrogen juga mengatur siklus<br />

menstruasi. Pada kebanyakan wanita, hormon indung telur tidak<br />

memainkan peran yang penting dalam gairah seks mereka. Dalam<br />

sebuah penelitian pada wanita dibawah usia 40 tahun, 90%<br />

melaporkan tidak adanya perubahan dalam nafsu seks atau fungsi<br />

setelah hormon seks diturunkan karena pengangkatan kedua<br />

rahim. Estrogen merupakan regulator intraovarium berfungsi<br />

merangsang pertumbuhan folikel. Bekerjasama dengan FSH dan<br />

Bab 11: Kesehatan Reproduksi<br />

235

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!