03.05.2013 Views

Kelas X_SMK_ilmukesehatan_heru-n.pdf

Kelas X_SMK_ilmukesehatan_heru-n.pdf

Kelas X_SMK_ilmukesehatan_heru-n.pdf

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

216<br />

tangan setelah dari kamar kecil, dan tetap mengolah makanan<br />

meskipun dalam keadaan sakit memperbesar risiko terjadinya<br />

keracunan. Sesudah diolah, makanan umumnya disimpan lebih<br />

dulu, lalu diangkut untuk disajikan. Terjadinya kontaminasi pada<br />

tiga tahap terakhir bisa sangat berbahaya, karena makanan<br />

sudah dalam keadaan matang atau siap santap. Khusus untuk di<br />

rumah, hati-hati dengan makanan setengah matang. Jangan<br />

pernah menyimpannya secara sembarangan hanya karena<br />

berpikiran akan dimasak lagi. Bisa jadi suhu untuk memanaskan<br />

makanan menjadi setengah matang tidak cukup untuk<br />

membunuh kuman. Jadi, lebih baik simpan makan-an setengah<br />

matang dalam wadah tertutup untuk meng-hindari kontaminasi.<br />

Gambar 10.10. Makanan sisa yang diolah secara tidak benar<br />

dapat memawa racun dan penyakit<br />

10.7.4. Bahaya Makan Jajanan<br />

Pada umumnya kebiasaan yang sering menjadi masalah adalah<br />

kebiasaan makan di kantin atau warung di sekitar sekolah dan<br />

kebiasaan makan fast food. Makanan jajanan yang dijual oleh<br />

pedagang kaki lima di jalanan dan tempat-tempat keramaian<br />

umum lain yang langsung dimakan atau dikonsumsi tanpa<br />

pengolahan atau persiapan lebih lanjut. Jajanan kaki lima dapat<br />

mejawab tantangan masyarakat terhadap makanan yang murah,<br />

mudah, menarik dan bervariasi. Anak-anak sekolah umumnya<br />

setiap hari menghabiskan ¼ waktunya di sekolah. Sebuah<br />

penelitian di Jakarta baru-baru ini menemukan bahwa uang jajan<br />

Bab 10: Kesehatan dan Gizi

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!