05.06.2013 Views

10NEKiD

10NEKiD

10NEKiD

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

ibu. Lalu bagaimana Usmar yang film-filmnya tidak begitu menghibur,<br />

berhadapan dengan film yang murah? Film murah tadi ada penontonnya,<br />

tapi film Usmar lebih banyak ditanya, “Film apa, nih?” Tamu Agung yang<br />

lucu saja, filmnya tidak laku. Padahal sudah setengah mampus dibuat<br />

lucu [Tertawa]. Di film itu ada tokoh tukang obat yang dibuat mirip<br />

Bung Karno, tapi orang-orang tidak melihat itu, karena tidak ada latar<br />

belakang pengetahuan mengenai Soekarno. Lagi-lagi Krisis, nggak laku<br />

juga. Orang-orang pada tidak tertawa, nggak ngerti yang mana yang<br />

bikin tertawa.<br />

Usmar dengan sadar menggunakan filmnya sebagai wacana politik.<br />

Ia ingin filmnya menjadi ekspresi personal dari ideologinya. Namun, bisa<br />

dibilang film-filmnya itu lahir terlalu ‘cepat’, karena penonton belum<br />

bisa menerima yang ia maksudkan lewat film tersebut. Tidak nyambung<br />

antara film dengan penontonnya. Dalam Lewat Djam Malam, tidak ada<br />

perempuan cantik, tidak ada nyanyi-nyanyi, sehingga tidak laku di kota<br />

kecil. Di kota besar mungkin.<br />

Ketika membuat Lewat Djam Malam, Usmar sudah belajar di<br />

Amerika?<br />

Sudah. Ia belajar skenario sekitar dua tahun di sana. Namun, ada satu<br />

gelombang, ketika ia kembali kemari, film-film yang dibuatnya mirip film<br />

koboi. Salah satunya Kafedo. Ada sedikit pengaruh Amerika, tetapi segala<br />

macamnya agak dipaksakan. Namun, di film Long March, ceritanya<br />

lebih mengalir. Memang tidak lebih dramatik, tetapi ada problem yang<br />

berkembang. Sedangkan pada film Lewat Djam Malam, lebih menghibur<br />

sedikit.<br />

Sebelum Lewat Djam Malam, Perfini pernah membuat Embun, dan<br />

dua-duanya tentang orang yang kembali dari revolusi lalu mengalami<br />

kesulitan bersosialisasi. Belakangan, orang yang dulunya pejuang, ketika<br />

sudah hidup enak malah jadi koruptor. Ini justru lebih bagus dari film<br />

60<br />

LEWaT DjaM MaLaM

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!