19.06.2013 Views

Kabupaten Sehat - Dinas Kesehatan Rejang Lebong

Kabupaten Sehat - Dinas Kesehatan Rejang Lebong

Kabupaten Sehat - Dinas Kesehatan Rejang Lebong

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

80. Global Fund Membantu Kegiatan Penanganan<br />

HIV-AIDS di <strong>Rejang</strong> <strong>Lebong</strong><br />

Dipublikasi pada Kamis, 25 Agustus 2011 oleh tri ms<br />

Bertempat di Hotel Kaba, pada Rabu, 24<br />

Agustus 2011, <strong>Dinas</strong> <strong>Kesehatan</strong> <strong>Kabupaten</strong><br />

<strong>Rejang</strong> <strong>Lebong</strong> mengadakan Pertemuan<br />

Sosialisasi Kegiatan Penanganan HIV-<br />

AIDS di kabupaten <strong>Rejang</strong> <strong>Lebong</strong> yang<br />

dihadiri oleh 25 peserta dari berbagai sektor<br />

terkait antara lain : Bagian Kesra – Pemda<br />

RL, Rumah sakit, puskesmas, Lembaga<br />

Pemasyarakatan Curup dan sejumlah LSM<br />

yang bergerak dalam penanggulangan<br />

HIV-AIDS di <strong>Rejang</strong> <strong>Lebong</strong>. Acara<br />

dibuka langsung oleh Ka. <strong>Dinas</strong> <strong>Kesehatan</strong><br />

<strong>Kabupaten</strong> <strong>Rejang</strong> <strong>Lebong</strong> Drs. Tri Mei<br />

Sartono, Apt, DSc. Kegiatan ini dibiayai<br />

dari Global Fund, sebuah lembaga donor internasional yang bermarkas di Jenewa, Swiss, yang<br />

memfokuskan kegiatannya pada pengurangan kesakitan akibat HIV-AIDS, Tbc dan Malaria.<br />

<strong>Kabupaten</strong> <strong>Rejang</strong> <strong>Lebong</strong> adalah satu-satunya kabupaten di Prop Bengkulu yang dipilih untuk<br />

dibantu pembiayaannya oleh Global Fund dalam upaya memerangi HIV-AIDS, dengan jumlah<br />

bantuan pendanaan sekitar 180 juta per tahun. Dana sebesar itu digunakan untuk melakukan<br />

penyiapan peralatan di puskesmas (Curup dan Perumnas) dan RSUD Curup untuk membuat<br />

klinik konseling sukarela (klinik Voluntary Conseling and Testing disingkat klinik VCT) dan<br />

pengujian penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual dan HIV-AIDS. Narasumber<br />

pertemuan tersebut berasal dari Dinkes Propinsi Bengkulu yang disampaikan oleh Sri Astuti<br />

selaku Kabid. P2PLP Propinsi Bengkulu serta Ka.<strong>Dinas</strong> <strong>Kesehatan</strong> Kab.<strong>Rejang</strong> <strong>Lebong</strong>.<br />

Penjaja seks akan ditest PMS/HIV-AIDS<br />

Pertemuan tahap pertama ini berupaya memetakan daerah resiko tinggi tempat penularan<br />

penyakit menular seksual/PMS (terutama dengan bantuan pelacakan oleh LSM) di wilayah RL<br />

serta melakukan skrining/test pada mereka yang karena profesinya mempunyai resiko tinggi<br />

terhadap penularan penyakit tersebut. Kemungkinan rencana skrining akan dilakukan pada tahun<br />

ini juga dengan melibatkan LSM yang sudah mempunyai data daerah atau lokasi tempat<br />

mangkalnya penjaja seks atau pecandu narkoba/mantan pecandu. Dari informasi LSM Kipas dan<br />

<strong>Dinas</strong> Kesosnakertrans, penjaja seks di RL ternyata mencapai angka ratusan orang pada lokasi<br />

yang tersembunyi dan menyebar pada beberapa wilayah kelurahan (Talang Benih, Pelabuhan<br />

Baru, Karang Anyar dll). Mereka akan disampling oleh petugas kesehatan yang terlatih (analis<br />

puskesmas dan RSUD) dengan diambil vaginal swab-nya (usapan vagina) serta serum darahnya<br />

dan ditest kemungkinannya terjangkit penyakit menular seksual (gonorhoe, sifilis, kondiloma,<br />

dll) serta HIV-AIDS.<br />

SATUKAN TEKAD MENYEHATKAN RAKYAT 113

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!