19.06.2013 Views

Kabupaten Sehat - Dinas Kesehatan Rejang Lebong

Kabupaten Sehat - Dinas Kesehatan Rejang Lebong

Kabupaten Sehat - Dinas Kesehatan Rejang Lebong

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

20. Kasus Gizi Buruk di RL Menurun<br />

Dipublikasi pada Selasa, 17 Maret 2009 oleh toni<br />

Permasalahan gizi buruk menjadi isu sentral seiring meningkatnya kasus gizi buruk di <strong>Kabupaten</strong><br />

<strong>Rejang</strong> <strong>Lebong</strong> dengan ditemukan 50 kasus gizi buruk tahun 2005. Mencuatnya kasus gizi<br />

buruk, mempengaruhi suhu politik di <strong>Kabupaten</strong> <strong>Rejang</strong> <strong>Lebong</strong> giatnya “Rakyat Bengkulu”<br />

sebagai media utama di Propinsi Bengkulu memberitakan ketidakpedulian pihak ekskutif dan<br />

legislatif terhadap bermunculnya kasus gizi buruk mengingat <strong>Kabupaten</strong> <strong>Rejang</strong> <strong>Lebong</strong> adalah<br />

kabupaten yang subur. Pihak legislatif menuding pihak ekskutif tidak perhatian terhadap<br />

permasalahan gizi masyarakat. Sebaliknya pihak LSM menuding legislatif agar tidak<br />

menghamburkan dana untuk kegiatan studi banding, lebih baik diberikan kepada masyarakat<br />

penderita gizi buruk. Disisi lain <strong>Dinas</strong> <strong>Kesehatan</strong> sebagai instansi teknis dituding gagal dalam<br />

memberikan pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat. (untuk membaca laporan lengkap tentang<br />

gizi buruk di <strong>Rejang</strong> <strong>Lebong</strong> klik disini<br />

Timbulnya permasalahahan gizi buruk ini bagi <strong>Dinas</strong> <strong>Kesehatan</strong> disatu sisi menurunkan Citra<br />

kinerja dinas kesehatan dan jajarannya, disisi lain memberikan peluang dinas kesehatan untuk<br />

mendapatkan perhatian dari pihak legislatif dan ekskutif dalam alokasi dana program gizi.Hal ini<br />

benar terbukti program gizi mendapat prioritas anggaran dari APBD kabupaten, tahun 2006<br />

alokasi dana sebesar Rp. 180 juta, meningkat tahun 2007 sebasar 200 juta, dan tahun 2008<br />

sebesar Rp. 250 Juta dan tahun 2009 sebesar Rp. 225 juta.<br />

Sebagai instansi teknis <strong>Dinas</strong> <strong>Kesehatan</strong> <strong>Kabupaten</strong> <strong>Rejang</strong> <strong>Lebong</strong> berupaya agar terjadi<br />

penurunan kasus gizi buruk dari tahun ke tahun, langkah awal yang dilakukan adalah koordinas<br />

internal dengan mengundang seluruh pimpinan puskesmas dan petugas gizi menyusun rencana<br />

kegiatan intervensi jangkah pendek (darurat), yaitu melakukan operasi timbang skrining seluruh<br />

balita di posyandu sehingga terdeteksi secara dini balita gizi kurang agar tidak jatuh menjadi gizi<br />

buruk dan balita yang teridentifikasi gizi buruk untuk mendapatkan pelayanan kesehatan segara<br />

dirujuk ke RSUD dan pemberian makanan tambahan selama 120 hari pasca perawatan di RSUD.<br />

Kegiatan ini dikoordinasikan dengan melibatkan TP-PKK kabupaten, pihak kecamatan dan<br />

Kepala Desa/Lurah yang sebelumnya telah diinformasikan melalui Surat Edaran Bupati <strong>Rejang</strong><br />

<strong>Lebong</strong> agar dinas terkait, Camat dan Kepala Desa/Lurah mengaktipkan kembali posyandu,<br />

menjaring balita gizi kurang dan gizi buruk dan mengantarkan segera balita gizi buruk ke<br />

fasilitas pelayanan puskesmas dan RSUD.<br />

Pada tahun 2008 sebagai upaya preventif menurunkan kasus gizi buruk Pemerintah <strong>Kabupaten</strong><br />

<strong>Rejang</strong> <strong>Lebong</strong> yang diikoordinir oleh dinas kesehatan menggagas strategi baru meningkatkan<br />

akses dan cakupan pelayanan kesehatan di kecamatan dan desa yang memiliki permasalahan<br />

kesehatan ibu,anak dan gizi dengan pola reaktif jemput bola kesasaran secara bersama-sama<br />

menuntaskan masalah, melibatkan 19 puskesmas, TP-PKK, dinas KB dan kecamatan yang<br />

dikenal dengan “Roadshow <strong>Kesehatan</strong>”.<br />

Roadshow kesehatan dan gizi ini bertujuan untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan dan<br />

gizi masyarakat, kegiatan utama adalah penimbangan balita di posyandu, penyuluhan kesehatan<br />

dan gizi, pemberian makanan tambahan, pemberian suplementasi, sweeping balita yang tidak<br />

SATUKAN TEKAD MENYEHATKAN RAKYAT 25

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!