Kabupaten Sehat - Dinas Kesehatan Rejang Lebong
Kabupaten Sehat - Dinas Kesehatan Rejang Lebong
Kabupaten Sehat - Dinas Kesehatan Rejang Lebong
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
13. Best Practice DHS-1 <strong>Rejang</strong> <strong>Lebong</strong> : Reformasi<br />
Pembiayaan Puskesmas<br />
Dipublikasi pada Rabu, 14 Januari 2009 oleh toni<br />
Judul ini dipilih sebagai best practice untuk Prov. Bengkulu karena keberhasilan <strong>Kabupaten</strong><br />
<strong>Rejang</strong> <strong>Lebong</strong> untuk meningkatkan pembiayaan kesehatan (Health Financing). Di <strong>Kabupaten</strong><br />
<strong>Rejang</strong> <strong>Lebong</strong>, sebelum tahun 2005 pola tarif pelayanan antar Puskesmas tidak sama.<br />
Pendapatan (income) Puskesmas sering tidak memenuhi target yang ditetapkan Pemda. Pada<br />
tahun 2005, sampai November 2005, pencapaian target pendapatan Puskesmas se <strong>Kabupaten</strong><br />
<strong>Rejang</strong> <strong>Lebong</strong>, hanya 59 %. <strong>Dinas</strong> <strong>Kesehatan</strong> kabupaten <strong>Rejang</strong> <strong>Lebong</strong> merasa bahwa<br />
keadaan ini perlu ditata dengan regulasi pembiayaan yang reformatif.<br />
Direncanakan regulasi ini akan dibuat melalui Perda <strong>Kabupaten</strong>, dan semua Puskesmas akan<br />
mematuhi regulasi ini. Dipandang dari level <strong>Kabupaten</strong>, maka Puskesmas akan merupakan<br />
obyek dimana regulasi diadakan. Tetapi Puskesmas sendiri akan menjadi subyek untuk mengimplementasikan<br />
Perda. Pemda sebagai “pemilik” Puskesmas akan mengelola regulasi ini.<br />
Sedangkan tentang area reform, kegiatan ini dapat dimasukkan dalam area “reformasi<br />
pembiayaan”. Namun tujuan kegiatan ini juga untuk membuat Puskesmas mampu mengelola<br />
sendiri dana yang diterima (self-managed), untuk kegiatan peningkatan mutu pelayanan, maka<br />
kegiatan ini dapat pula dimasukkan dalam area: Peningkatan Mutu Pelayanan.<br />
Agar reformasi pembiayaan Puskesmas bisa berkesinambungan meskipun DHS-I telah selesai,<br />
beberapa exit strategy dan sustainability plan perlu dipertimbangkan antara lain:<br />
1. Monitoring dan Evaluasi perencanaan Puskesmas dan pembiayaannya perlu dikerjakan<br />
secara teratur. Bila ditemukan penyimpangan, perlu segera dilakukan corrective actions.<br />
2. Verifikasi dan audit financial juga perlu dikerjakan secara rutin.<br />
3. Insentif pada petugas perlu dilanjutkan. Insentif tidak harus berupa uang, namun bisa<br />
dalam bentuk penghargan lain.<br />
SATUKAN TEKAD MENYEHATKAN RAKYAT 18