02.07.2013 Views

Bab I

Bab I

Bab I

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

3) Menunjang dan mengembangkan ilmu sastra. Kritik sastra merupakan<br />

wadah analisis karya sastra, analisis struktur cerita, gaya bahasa, dan<br />

teknik penceritaan. Hal ini merupakan sumbangan pula untuk para<br />

ahli sastra dalam mengembangkan teori sastra. Para pengarang pun<br />

dapat belajar melalui kritik sastra dalam memperluas pandangannya,<br />

sehingga ciptaannya lebih berkembang.<br />

Untuk membuat kritik dan esai terhadap karya sastra, penulis dapat<br />

menggunakan dua pendekatan yakni dengan pendekatan deduktif dan<br />

pendekatan induktif. Penulisan kritik dan esai dengan pendekatan deduktif,<br />

penulis menetapkan ukuran yang benar-benar dipahami dan diyakini<br />

secara objektif dan konsisten. Ukuran yang digunakan di antaranya<br />

tentang kaidah moral, kaidah sosial, kaidah hukum, atau kaidah ilmiah.<br />

Penulis harus netral, tidak boleh mengikuti emosi dan kehendak sendiri.<br />

Penilaian harus diberikan secara jujur dan objektif. Apabila menggunakan<br />

pendekatan induktif, penulis dapat langsung mengamati karya sastranya<br />

dan langsung membuat kesimpulan berdasarkan penilaian dari sudut<br />

pandangnya.<br />

Sebagai bahan latihan, baca dan analisis contoh kritik sastra berikut!<br />

Grotta Azzurra<br />

Kisah Chinta dan Chita<br />

Karya Sutan Takdir Alisjahbana<br />

Kali ini Takdir menghadirkan sebuah cerita yang berdaerah<br />

operasi di luar Indonesia, meskipun yang memegang peran utama<br />

orang berkebangsaan Indonesia. Ini ada sebab–musababnya. Ahmad<br />

(47 tahun) segera menyingkir ke luar negeri setelah percobaan<br />

pemberontakannya bersama kawan-kawannya gagal melawan<br />

Soekarno. Meskipun demikian, di luar negeri pun ia tidak tinggal<br />

diam: menyusun kukuatan mentak-dengan jalan mencari<br />

pengalaman, apa saja, kepada ahli dan tokoh-tokoh di negeri yang<br />

dikunjunginya – di samping dicarinya obat kesepiannya, setelah tiga<br />

bulan ia tidak berjumpa dengan anak-istrinya. Dan ia bertemu<br />

dengan Janet (35 tahun), wanita Prancis yang bekerja di museum<br />

seni lukis Louvre. Dari hubungan inilah terjalin cerita panjang<br />

(disebutnya roman) yang terdiri atas tiga bagian, dengan mengambil<br />

tempat cerita Capri-Sorento-Napoli-Firenza dan Frankfurt- Lindau.<br />

180 Bahasa Indonesia XII Program IPA/IPS

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!