Majalah Santunan edisi Januari 2011 - Kementerian Agama Prov ...
Majalah Santunan edisi Januari 2011 - Kementerian Agama Prov ...
Majalah Santunan edisi Januari 2011 - Kementerian Agama Prov ...
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Laporan Azhar<br />
Setelah lepas sambut internal pada<br />
12/10/2010 lalu, Bidang penamas<br />
terus melaju dalam pengabdiannya<br />
kepada masyarakat.<br />
Dalam acara lepas sambut di Krueng<br />
Cut, Kabid Penamas yang baru, Drs.<br />
H. Aska Yunan, menegaskan bahwa<br />
kem-balinya beliau ke Penamas adalah<br />
pulang ke rumah. Jadi tidak ada yang<br />
akan membuat beliau merasa menjadi<br />
tamu di Bidang Penamas. Dengan<br />
demikian, beliau tidak perlu waktu<br />
untuk penyesuaian diri, segala program<br />
Penamas dapat terus berlanjut meski<br />
kabidnya terkesan baru.<br />
Ungkapan di atas kiranya tidak<br />
berlebihan, buktinya Bidang Penamas<br />
dapat sukses menyelesaikan seluruh<br />
Ruang Penamas<br />
<strong>2011</strong>, Penamas Terus Buru<br />
Data Masjid Bersejarah<br />
program yang telah dicanangkan.<br />
Semua program pelatihan, pembinaan,<br />
pengadaan buku, dan lainya, telah<br />
sukses dikerjakan sebelum masuk bulan<br />
Desember lalu. Bahkan program baru<br />
untuk tahun <strong>2011</strong> juga telah dibuatkan<br />
ancang-ancangnya.<br />
Keberhasilan penuntasan program<br />
2010 memang patut disyukuri. Wujud<br />
dari rasa syukur ini diekspresikan dalam<br />
“kenduri kecil” di ruang rapat bidang<br />
Penamas. “Kenduri kecil” internal ini<br />
dilaksanakan sebagai soft launching<br />
buku Masjid Bersejarah di Nanggroe<br />
Aceh jilid dua, sekaligus tutup kegiatan<br />
di akhir tahun 2010, Jumat, 17 Desember<br />
2010.<br />
Bedah buku yang digelar secara<br />
internal ini memancing diskusi hangat<br />
dari peserta. Drs. Helmi Zakir menyatakan,<br />
bahwa kalangan sejarawan<br />
sangat mengapresiasi kehadiran buku<br />
ini. Bahkan di minggu terakhir bulan<br />
November, Bidang Penamas kedatangan<br />
tamu, seorang peneliti sejarah dari<br />
Malaysia yang secara khusus mengajukan<br />
permohonan untuk memperoleh<br />
buku Masjid Bersejarah di Nanggroe<br />
<strong>Santunan</strong> JANUARI <strong>2011</strong><br />
Aceh. “Dari luar negeri saja sudah ada<br />
yang berminat, kalau yang di Aceh<br />
jangan tanya lagi”, pungkas Helmi<br />
Zakir.<br />
Kabid Penamas, Drs. H. Aska Yunan,<br />
sepakat bahwa antusiasme peminat<br />
sejarah terhadap buku ini merupakan<br />
bukti bahwa pendataan masjid bersejarah<br />
memang belum dilakukan secara<br />
serius di Aceh. Ini artinya kita telah<br />
melakukan langkah maju, manfaatnya<br />
dapat dinikmati oleh banyak kalangan,<br />
terutama peminat sejarah. Untuk itu<br />
program penulisan buku direktori<br />
masjid bersejarah perlu dilakukan secara<br />
berkesinambungan, sampai dirasa telah<br />
cukup mengkaver semua masjid bersejarah<br />
yang ada di Aceh.<br />
Kabid Penamas sangat berharap,<br />
agar segenap personil Penamas, baik<br />
di Kanwil maupun di Kankemenag,<br />
hendaklah memberikan perhatian.<br />
Sebab ini merupakan khasanah budaya,<br />
dan situs sejarah yang menuntut<br />
kepedulian kita semua. “Kalau tidak,<br />
bukti-bukti sejarah ini akan segera<br />
lenyap, sehingga yang tertinggal hanya<br />
lah penyesalan dalam diri kita,” n<br />
19