08.08.2013 Views

Majalah Santunan edisi Januari 2011 - Kementerian Agama Prov ...

Majalah Santunan edisi Januari 2011 - Kementerian Agama Prov ...

Majalah Santunan edisi Januari 2011 - Kementerian Agama Prov ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Opini<br />

yang hanya berharap tambahan titel<br />

haji di awal sebutan atau penulisan<br />

namanya. Tipe manusia seperti ini<br />

bisa diprediksi tidak akan bertahan<br />

lama apapun bekal, wawasan, dan<br />

pengalaman spiritual yang diperoleh<br />

selama menjalani ibadah haji di Tanah<br />

Suci. Habis musim haji, pudar pula<br />

kesungguhan dan totalitas penyerahan<br />

dirinya ke hadapan Sang Khaliq.<br />

Na’uzubillahi, berlindung kita kepada<br />

Allah swt. agar tidak berperilaku<br />

demikian.<br />

Sejak mulai menjalani manasik,<br />

calon jamaah sering diingatkan supaya<br />

membekali diri dengan ilmu dan<br />

pengetahuan, sehingga lebih mudah<br />

ketika berada di Makkah ataupun<br />

Madinah. Sifat sabar juga sangat<br />

penting diterapkan. Sebab, di saat<br />

puncak haji, dimana hadir lebih dari<br />

4,3 juta muslim dari seluruh dunia,<br />

dengan bermacam watak dan tabiat,<br />

tentu ada saja perilaku mereka yang<br />

mengharuskan kita bersikap lebih<br />

sabar dan menahan diri untuk tidak<br />

berbuat onar dan dendam. Katakanlah<br />

semisalnya perilaku sebagian muslim<br />

non-Indonesia yang dengan seenaknya<br />

melangkahi bahu atau kepala ketika<br />

kita duduk rapi dalam shaf menjelang<br />

shalat fardhu, baik di Masjid Nabawi<br />

di Madinah ataupun Masjidil Haram<br />

di Mekkah. Atau sikap kasar segelintir<br />

jamaah yang sangat bernafsu serta<br />

memaksakan diri ingin menerobos<br />

antrean, baik tatkala hendak naik bus<br />

gratis yang disediakan pemerintah<br />

Arab Saudi atau waktu antre di tempat<br />

wudhuk maupun toilet. Di sinilah,<br />

sikap kesabaran harus begitu tampak<br />

dalam diri jamaah haji.<br />

Meski terkadang hati kita merasa<br />

dongkol mencermati tingkah polah<br />

yang rada-rada kasar dan tak sopan dari<br />

jamaah lainnya, namun dengan itikad<br />

baik, hendaklah sebagai jamaah haji<br />

yang sejak awal telah mendapati bekal<br />

selama manasik maupun petuah dari<br />

ulama-ulama di Indonesia, kita tidak<br />

boleh membalas ketidaksopanan/sikap<br />

kasar dengan sikap serupa. Sebaliknya,<br />

harus ba-nyak bersabar dan berdoa<br />

semoga orang yang telah mengkasari<br />

kita itu segera diberi hidayah oleh<br />

Allah swt.<br />

Melalui ibadah haji juga semakin<br />

menunjukkan betapa kuatnya ukhuwah<br />

islamiyah antarseluruh umat Islam di<br />

dunia. Sungguh, haji menggambarkan<br />

suasana persatuan dan persaudaraan<br />

yang kokoh. Di Tanah Suci, kita dapat<br />

menyaksikan sekaligus berinteraksi<br />

dengan ummat Islam yang datang dari<br />

berbagai dunia. Walaupun mengusung<br />

perbedaan bahasa, sifat, dan warna<br />

kulit, tetapi karena keimanan dan<br />

keyakinan yang sama, selama sekitar<br />

40 hari berada di Madinah dan Mekah,<br />

perbedaan yang ada seakan berubah<br />

menjadi ikatan ukhuwwah yang begitu<br />

indah dan mengagumkan. Sama-sama<br />

membawa tujuan yang seragam yaitu<br />

ingin menggapai haji mabrur dan<br />

mendapat keridhaan Allah swt.<br />

Tidak jarang terlihat, antara jamaah<br />

haji sedunia ikut tolong-menolong,<br />

berbagi ilmu, bahkan bertukar alamat/<br />

nomor HP/email masing-masing. Pada<br />

suatu hari, di depan Masjidil Haram,<br />

saya menyaksikan langsung kerumunan<br />

massa yang sedang menangani seorang<br />

jamaah haji Afrika yang sedang pingsan.<br />

Seorang di antara kerumunan tersebut,<br />

kebetulan warga negara Turki, terlihat<br />

sedang mengobati si penderita dengan<br />

menggosokkan sejenis balsem. Sekitar<br />

10 menit berikutnya, Alhamdulillah,<br />

jamaah yang pingsan tadi sudah mulai<br />

siuman. Ia pun segera mengucapkan<br />

terima kasih atas bantuan yang<br />

diberikan tersebut.<br />

Di lain waktu, saat seorang jamaah<br />

40 <strong>Santunan</strong> JANUARI <strong>2011</strong><br />

haji Pakistan terlihat seperti sedang<br />

susah karena diduga kesasar dan tak tahu<br />

jalan pulang ke penginapan, sejumlah<br />

jamaah haji mendampinginya untuk<br />

kemudian diserahkan kepada petugas<br />

yang selama 24 jam stand by di lokasi<br />

Masjidil Haram. “Syukran, syukran,<br />

syukran ya akhi. Alhamdulillah”,<br />

ujar jamaah asal Pakistan tersebut<br />

berulangkali. Demikian pula, bila<br />

kondisi shaf sudah sangat padat ketika<br />

azan berkumandang, tiba-tiba saja kita<br />

diberikan tempat yang lumayan untuk<br />

mendirikan shalat. Sewaktu berada<br />

dalam bus, kerapkali orang berusia<br />

renta diberi kesempatan untuk duduk,<br />

sementara yang muda lebih memilih<br />

berdiri sambil berdesak-desakan.<br />

Begitulah. Ukhuwwah Islamiyah dan<br />

ikatan emosional antar umat Islam<br />

membuat suasana berhaji semakin<br />

indah dan menyenangkan.<br />

Haji adalah keikhlasan, kesabaran,<br />

ketaatan, rendah hati, dan sikap<br />

patuh serta mensyukuri rahmat Allah<br />

swt. Melalui haji, tentu saja semua<br />

jamaah akan berharap dapat meraih<br />

haji mabrur, haji yang diterima dan<br />

senantiasa diberkati oleh Ilahi. Amin<br />

Ya Rabbal ‘Alamin. n<br />

Penulis adalah mantan Pengururs<br />

Remaja Masjid Raya Baiturrahman<br />

Banda Aceh, kini bertugas di<br />

Setdakab Aceh Barat Daya

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!