08.08.2013 Views

Majalah Santunan edisi Januari 2011 - Kementerian Agama Prov ...

Majalah Santunan edisi Januari 2011 - Kementerian Agama Prov ...

Majalah Santunan edisi Januari 2011 - Kementerian Agama Prov ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

kita hentikan. Ada kemiskinan, kita<br />

entaskan. Ada rumah bantuan ganda,<br />

kita bagikan. Ada yang nakal, kita beri<br />

hukuman. Ada yang berprestasi, kita<br />

promosikan. Ada yang tidak memiliki<br />

life skill, kita diklatkan, dan masih<br />

banyak misal lainnya.<br />

Karakteristik ketiga:<br />

Melakukan Diversifikasi Usaha<br />

Kalau kita melihat Muhammad<br />

saw., sungguh luar biasa teladan yang<br />

digambarkan kepada kita oleh pribadi<br />

yang mulia itu. Dalam lapangan usaha,<br />

Muhammad saw. adalah pengembala/<br />

peternak, pedagang, petani, presiden,<br />

dan mungkin masih banyak lagi profesi<br />

lain yang ditekuninya dan tidak kita<br />

ketahui. Karena itu, sebagai orang<br />

yang mengaku umat Muhammad saw.<br />

harus giat berusaha dan tentu tidak<br />

termasuk ke dalam kategori ini giat<br />

menjajakan proposal dan memintaminta.<br />

MAJELIS YANG DIRAHMATI ALLAH<br />

Usaha atau kerja saat ini sudah<br />

cukup luas, tidak terbatas seperti<br />

zaman dahulu. Keahlian atau profesi<br />

yang mungkin ditekuni sangat banyak.<br />

Komoditas yang dapat dijual-belikan<br />

juga sangat banyak. Dunia atau daerah<br />

yang dapat dirambah untuk lapangan<br />

usaha tidak terbatas. Tidak ada alasan<br />

sebenarnya untuk menyatakan tidak<br />

ada pekerjaan, tidak ada lapangan<br />

usaha karena luasnya jenis usaha atau<br />

pekerjaan. Allah swt menyatakan:<br />

”Sesunggunggunya usaha/pekerjaanmu<br />

berbagai-bagai” (al-Lail: 4 )<br />

Dan umat Islam diperintahkan<br />

untuk bergegas mengerjakannya di<br />

sela-sela beribadah (al-Jum’ah: 9-10).<br />

Hai orang-orang yang beriman,<br />

apabila diseru untuk menunaikan<br />

sembahyang pada hari Jumat,<br />

maka bersegeralah kamu kepada<br />

mengingat Allah dan tinggalkanlah<br />

jual beli. Yang demikian itu lebih<br />

baik bagimu jika kamu mengetahui.<br />

Apabila telah ditunaikan sembahyang,<br />

maka bertebaranlah kamu di muka<br />

bumi; dan carilah karunia Allah dan<br />

ingatlah Allah banyak-banyak supaya<br />

kamu beruntung.<br />

Ummat diharuskan cermat, hemat<br />

menggunakan waktu (al-Syarh: 7).<br />

Maka apabila kamu telah selesai (dari<br />

sesuatu urusan), kerjakanlah dengan<br />

sungguh-sungguh (urusan) yang lain.<br />

Karena itu, sekali lagi, umat Islam<br />

harus melakukan diversifikasi usaha.<br />

Tidak dipadai pada satu pekerjaan<br />

saja karena kemungkinan untuk itu<br />

sangat terbuka. Umat Muhammad<br />

harus menjaga martabatnya untuk<br />

tidak menjadi pengemis. Walaupun<br />

tidak dengan maksud menghinakan,<br />

Muhammad saw. pernah berkata:<br />

”Tangan di atas lebih baik dari<br />

tangan di bawah...”. Nenek moyang<br />

kita di Aceh pernah juga bertutur:<br />

”Kayem ta jak geubi situek, jareung<br />

ta duek geubi tika” (sering minta<br />

sedekah tidak bermartabat). Dengan<br />

demikian, karakteristik umat Islam<br />

dalam hal ini, dengan bahasa lain,<br />

adalah mandiri, suka memberi dan<br />

tidak mengharapkan ”syafaat” karena<br />

telah memiliki usaha atau pekerjaan<br />

yang memberi kecukupan.<br />

Karakteristik keempat:<br />

Taat Menjalankan Syari’at<br />

Sebagai umat Islam kita harus<br />

rukuk dan sujud. Ini tidak bermakna<br />

shalat semata, tetapi mempunyai<br />

arti lebih luas lagi dari itu yaitu taat<br />

<strong>Santunan</strong> JANUARI <strong>2011</strong><br />

menjalankan syariat. Tentu kita tahu<br />

bahwa syariat Islam bukan shalat<br />

semata. Namun kita setuju kalau<br />

orang-orang yang telah dengan benar<br />

mendirikan shalat sebagai orangorang<br />

yang taat bersyari’at karena<br />

shalat telah membentengi dirinya<br />

dari perbuatan keji dan munkar.<br />

Sebagai orang yang mengaku umat<br />

Muhammad saw., kapanpun dan<br />

di manapun, harus menunjukkan<br />

identitasnya sebagai orang yang<br />

bersyariat. Baik di rumah, di kantor, di<br />

hotel, di pasar, di lapangan, di dalam<br />

daerah, di luar daerah, di dalam<br />

negeri, di luar negeri, di warung kopi<br />

dan di mana saja. Dia tidak menutupi<br />

identitas Islamnya dengan melanggar<br />

syariat.<br />

MAJLIS YANG DIRAHMATI ALLAH<br />

Akumulasi dari karakteristik<br />

tersebut adalah Muslim yang bermartabat<br />

(bersih dan berwibawa)<br />

dalam pandangan dirinya dan di<br />

mata dunia. Selama ini kita tidak<br />

bermartabat disebabkan karena belum<br />

taat bersyariat, miskin, kurang<br />

peduli pada sesama dan tidak tegas<br />

membasmi kemungkaran. Kita harus<br />

wujudkan kembali 4 karakteristik<br />

umat Muhammad saw sebagai<br />

prasyarat untuk mencapai martabat.<br />

Bekas sujud di wajah tidaklah begitu<br />

bermakna jika tidak dapat mewujudkan<br />

kebanggaan, diperhitungkan,<br />

disegani dan dihormati oleh umat<br />

lain dan mulia dalam pandangan<br />

Allah. Jika manusia mengakui kita<br />

mulia tentu harus ada dalilnya. Tapi,<br />

jika Allah nanti menyatakan kita<br />

mulia tentu tak perlu lagi sebuah<br />

fatwa. Karenanya, diakhir khutbah ini<br />

khatib ajak kembali kita semua untuk<br />

menjadi orang-orang yang ikhlas,<br />

yaitu orang-orang yang melakukan<br />

amal kebajikan untuk tuhannya<br />

(lillahi ta’ala); bukan untuk dirinya.<br />

Kata Imam Ayatullah Khoumeni:<br />

”Orang ikhlas adalah orang yang<br />

keluar dari rumahnya”. Semoga!<br />

Demikian khutbah ini, baik dari<br />

Allah dan salah dari kami, semoga<br />

bermanfaat.<br />

43

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!