You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
BAB IV <br />
METODOLOGI <br />
4.1 METODOLOGI <br />
1. Studi literatur<br />
2. Menginventarisir data arah dan kecepatan angin rerata, energi angin,<br />
frekuensi distribusi kecepatan di sebagian wilayah Indonesia, yaitu NTT,<br />
Sulawesi, dan Maluku dari hasil pengamatan menggunakan alat<br />
anemometer 10 meter yang di stasiun BMKG.<br />
3. Melakukan pemetaan potensi energi angin menggunakan GIS dan<br />
windrose di NTT, Sulawesi, Maluku dengan rekomendasi pemanfaatannya<br />
bagi pembangunan pusat-pusat pembangkit listrik energi angin.<br />
4. Perhitungan Potensi Energi Angin :<br />
Potensi energi angin secara matematis ditulis sebagai berikut:<br />
P =% . c. p. A. V i 3. L1 T (Soeripno, 1994)<br />
Dengan:<br />
P = potensi energi angin ( wattday/year)<br />
C = konstanta betz<br />
Konstanta Betz adalah konstanta harganya 16/27 (=59 .3%) - batas Betz<br />
(Betz limit, diambil dari ilmuwan Jerman Albert Betz) . Angka ini<br />
menunjukkan efisiensi maksimum yang dapat dicapai oleh rotor turbin<br />
angin (Daryanto, 2007) .<br />
/<br />
A = luas sapuan rotor (dianggap 1 m 2 )<br />
V i = kecepatan angin rata-rata harian ( meter/detik )<br />
p = kerapatan udara rata-rata ( kilogram/meter 3 )<br />
L1 T = frekuensi angin Uumlah hari dalam satu tahun yang kecepatan<br />
rata-ratanya > 2,5 m/s)<br />
10