Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Untuk mengatasi energi listrik di daerah terpencil tidak harus menggunakan<br />
PLTO, namun dapat digunakan energi terbarukan (surya , angin) yang bahannya<br />
tersedia dimana saja, kapan saja, dan tidak menimbulkan polusi udara. Disamping itu<br />
energi listrik dapat diciptakan dengan membangun PL TPS, dan PL TA. Khusus untuk<br />
wilayah Ambon dan Maluku tampaknya energi listrik yang menggunakan PLTPS belum<br />
ditemui daerah yang memiliki sumber panas bumi.<br />
Pembangunan untuk PL TA di<br />
Ambon dan Maluku telah dicanangkan pada tahun 2017 di P Seram.<br />
Hanya saja<br />
kelancaran operasional PLTA sangat tergantung dari siklus hidrologi, khususnya<br />
daerah resapan air di wilayah tersebut harus dijaga kelestariannya.<br />
Sebagaimana diketahui bersama emisi GRK terbesar dihasilkan dari<br />
penggunaan energi, untuk mengatasi hal tersebut berbagai negara berlomba-Iomba<br />
berupaya mengurangi GRK dengan berbagai cara. Dalam konvensi UNFCC di New<br />
York tahun 2009 komitmen pemerintah RI dalam mengatasi perubahan iklim dengan<br />
mencanangkan pengurangan GRK sebesar 26 % dari kondisi yang ada saat ini. Salah<br />
satu tindakan nyata yaitu dengan merencanakan pembangunan energi listrik<br />
terbarukan seperti PLTS, PLTS , PL TG, PLTA, dan PLTPS.<br />
Ditinjau dari aspek meteorologis, untuk mengetahui suatu daerah potensial atau<br />
tidak jika dikembangkan pembangkit listrik tenaga bayu, harus diketahui karakteristik<br />
anginnya, yaitu arah angin, kecepatan angin, frekuensi hari dimana kecepatan<br />
anginnya lebih dari 2,5 m/s kemudian dapat dihitung potensi energinya. Data<br />
pendukung untuk menghitung potensi energi yaitu suhu dan tekanan udara.<br />
Serdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa daerah Tual, Saumlaki,<br />
Sandaneira dan Naha mempunyai potensi energi yang sangat besar. Namun demikian<br />
tidaklah cukup jika hanya melihat besarnya potensi energi itu, perlu kita lihat juga<br />
kontinuitasnya, untuk itu analisa bulanan sangat diperlukan dalam kajian ini. Potensi<br />
energi yang besar tetapi tidak kontinyu akan kurang ekonomis jika di instalasi PLTS<br />
karena akan dibutuhkan pembangkit lain pada waktu yang lain. Dari hasil pengolahan<br />
data keempat daerah tersebut di dapatkan bahwa daerah Tual memiliki potensi energi ,<br />
I<br />
yang paling besar dan tingkat kontinuitas yang paling tinggi dimana hampir setiap hari<br />
dalam sebulan mempunyai kecepatan angin > 2,5 m/s.<br />
Dari keempat daerah yang mempunyai potensi energi besar, ternyata<br />
, merupakan pulau kecil yang berada di yang dikelilingi lautan seperti terlihat pada<br />
Gambar 5.14 dan Gambar 5.15 , rata-rata di daerah tersebut didominasi angin muson<br />
yang relatif kencang . Daerah yang berupa pulau kecil pada umumnya mempunyai<br />
topografi yang relatif datar dibanding pulau yang lebih besar. Letak dan kondisi<br />
32