Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Gambar 5.9 menunjukkan bahwa daerah Saumlaki di dominasi oleh angin<br />
dengan kecepatan tinggi, sekitar 72% mempunyai kecepatan diatas 2.5 m/s. Arah<br />
angin dominan kearah timur, hasil analisis distribusi arah dan kecepatan angin<br />
menunjukkan bahwa potensi angin yang ada di Saumlaki dapat di manfaatkan untuk<br />
sumber energi Iistrik tenaga angin. karena memenuhi syarat awal yaitu mempunyai<br />
kecepatan angin umumnya diatas 2.5 m/s dan arah angin yang cenderung tetap.<br />
Untuk mengetahui lebih rinci potensi energi angin di daerah Saumlaki, maka<br />
diperlukan analisa bulanan. Dari analisa bulanan seperti ditunjukkan pada Gambar<br />
5.18 menunjukkan bahwa terdapat 6 bulan (Mei, Juni, Juli, Agustus, September, dan<br />
januari) angin yang bertiup dengan kecepatan diatas 2.5 mIs, mempunyai frekuensi<br />
lebih dari 20 hari dan potensi energi lebih dari 500 wattday/month, sedangkan pada<br />
bulan-bulan lain frekuensinya lebih rendah. Untuk itu dalam pengembangan<br />
pembangkit listrik tenaga angin , pada keenam bulan diatas dapat digunakan sebagai<br />
pembangkit primer sedangkan pada bulan yang lain sebagai pembangkit sekunder.<br />
Gambar 5.10 menunjukkan bahwa 52 % angin yang bertiup sepanjang tahun di<br />
daerah Bandaneira memiliki kecepatan angin diatas 2.5 mIs, hal ini mengindikasikan<br />
bahwa di daerah ini memenuhi syarat awal untuk dikembangkan pembangkit listrik<br />
tenaga angin. Untuk itu perlu dilanjutkan dengan ana lisa lebih mendalam yaitu analisa<br />
angin bulanan sehingga diketahui fluktuasi bulanannya.<br />
Dari hasil analisa bulanan dapat diketahui bahwa di daerah Bandaneira<br />
frekuensi hari yang mempunyai kecepatan angin lebih dari 2.5 m/s kurang dari 20 hari<br />
setiap bulan (Gambar 5.19), sedangkan potensi energinya juga relatif kecil jika<br />
dibandingkan Tual dan Saumlaki. Untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga<br />
angin maka sebaiknya ditempatkan sebagai pembangkit sekunder untuk melengkapi<br />
pembangkit lain .<br />
Bandaneira, Saumlaki dan Naha walaupun mempunyai potensi yang besar<br />
tetapi kontinuitasnya tidak begitu tinggi, kontinuitasnya tinggi terutama pada musim<br />
angin Timur sedangkan pada musim angin Barat kontinuitasnya lebih rendah. Pada<br />
;<br />
musim peralihan (bulan Maret, April, Mei, September, Oktober dan November) potensi<br />
energi angin yang dihasilkan cenderung kecil. Dengan melihat pola dan karakteristik<br />
angin di keempat daerah tersebut diketahui bahwa pola angin musiman berpengaruh<br />
< besar tehadap karakteristik angin pada keempat daerah tersebut, sehingga pola angin<br />
musiman (Muson Barat dan Timur) harus dijadikan pertimbangan dalam pembangunan<br />
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu<br />
Dari keempat daerah yang potensial tersebut, pada umumnya angin bertiup<br />
maksimal bersamaan dengan musim angin timuran , hal ini terjadi karena pengaruh<br />
34