advancing knowledge, spreading prosperity - Kresna Securities

Kresna Securities 2012 Annual Report
Laporan Tahunan 2012 Kresna Securities
Kemampuan Membayar Utang
Kemampuan Perseroan untuk membayar utang
meningkat, ditunjukkan dari menurunnya Debt to
Equity Ratio (Ratio utang terhadap Ekuitas) dari 1,7 di
tahun 2011 menjadi 0,88 di tahun ini. Penurunan rasio
ini menunjukkan meningkatnya kemampuan Perseroan
untuk membayar utang.
Arus Kas
Kas dan setara kas Perseroan per 31 Desember 2012
adalah sebesar Rp 83,71 miliar. Aruskas Perseroan
selama tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar
Rp 9,45 miliar. Kenaikan tersebut diperoleh dari arus
kas aktivitas pendanaan yang sebesar Rp 73,92 miliar,
aktivitas investasi sebesar Rp 8,9 miliar dan arus kas
digunakan untuk aktivitas operasi sebesar Rp 55,48
miliar.
Debt Payment Capability
The ability of the Company to pay its loans increased,
as indicated by the drop of Debt to Equity Ratio (Ratio
of Debt to Equity) from 1.7 in 2011 to 0.88 this year.
This figure demonstrates the increased capability of the
Company to pay debt.
Cashflow
Cash and cash equivalents of the Company as per
December 31, 2012 stood at 83.71 Billion IDR. Company
cash flow throughout 2012 increased by 9.45 Billion IDR,
investment activities were up to 8.9 Billion IDR, and cash
flow used for operational activities was 55.48 Billion IDR.
Prospek Usaha
a. Prospek Industri
Prospek dunia pasar modal akan terus membaik dan
semakin kuat serta kompetitif, hal ini dapat dilihat dari
perkembangan industri pasar modal di Indonesia yang
semakin membaik. Pada periode Desember 2012 nilai
transaksi efek di Bursa Efek Indonesia telah mencapai Rp
1.116,1 triliun, lebih rendah dari total nilai transaksi pada
periode 1 (satu) tahun yang berakhir pada Desember
2011 yang sebesar Rp 1.223,4 trilliun (sumber: JSX
Monthly Statistic December 2012). Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia juga terus
mengalami peningkatan hingga ditutup pada angka
4.317 pada akhir Desember 2012, jika dibandingkan
dengan tahun lalu yang berakhir pada Desember
2011 IHSG ditutup pada 3.822 mengalami kenaikan
sebesar 12,9% (sumber : JSX Monthly December 2012).
Peningkatan kondisi ekonomi Indonesia yang terlihat
melalui indikator-indikator makro ekonomi juga telah
memberikan optimisme akan terus membaiknya kondisi
ekonomi Indonesia dimana hal ini akan berdampak pula
pada peningkatan prospek dunia pasar modal.
Dengan maraknya emiten yang telah melakukan go
public pada tahun 2012 memperlihatkan semakin
berkembangnya pasar modal di Indonesia, dunia
usaha akan mempunyai alternatif pendanaan yang
bersifat jangka panjang selain dana yang diperoleh dari
Perbankan. Diharapkan pada tahun 2013 ini, laju akan
maraknya para calon emiten yang akan mencatatkan
sahamnya di lantai bursa juga akan bertambah dan
berpengaruh positif dari berkembangnya pasar modal
dengan terjadinya penyebaran kepemilikan, sehingga
masyarakat luas dapat turut serta memperoleh
keuntungan dari dunia usaha serta pertumbuhan
ekonomi yang kemudian pada akhirnya bermuara pada
peningkatan pendapatan masyarakat.
Business Prospect
a. Industrial Prospect
Prospects for the world capital markets will continue to
be better and stronger–and also more competitive: this
can be seen from the development of the improving
capital market industry in Indonesia. During the period of
December 2012, the value of share transactions on the
Indonesia Stock Exchange reached 1.116,1 Trillion IDR,
lower than the total value of transactions in the period of
1 (one) year ending December 2011 which was 1.223,4
Trillion IDR (source: JSX Monthly Statistic December
2012). Jakarta Composite Index (JCI) in Indonesia Stock
Exchange also continued to rise until closing at 4.317
at the end of December 2012, compared to last year’s
December 2011 ending, where JCI closed at 3.822
an increase of 12,9% (source: JSX Monthly December
2012). The improved economic condition of Indonesia,
which is visible through macroeconomics indicators,
was also cause for optimism, a phenomenon which will
also impact on better prospects for the capital market
world.
The rise of companies that went public in 2012 revealed
an increasingly expanding capital market in Indonesia;
the business world will now have an alternative to
funding that is long-term, in addition to the funds raised
from Banks. It is hoped that by 2013, the rate of increase
for potential issuing companies that will list their shares
on the exchange floor will also increase, and will exert a
positive impact on the emerging capital market, due to
distribution of ownership, so that the wider community
might also profit from the business world, as well as
from economic growth, which would eventually lead to
increased income for the community.
47