13.01.2015 Views

Bahasa Indonesia Tingkat Semenjana

Bahasa Indonesia Tingkat Semenjana

Bahasa Indonesia Tingkat Semenjana

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Pelatihan<br />

Perhatikan wacana di bawah ini!<br />

Hobi memang sulit diukur dengan uang. Apabila kolektor sedang jatuh<br />

hati, berapa pun uang yang keluar dari kocek rela diberikan. Apalagi<br />

kalau bukan demi bibit buah "pujaan". Ardi Siswoyo, misalnya sempat<br />

kepincut beragam jenis apel. Berbagai varietas dikumpulkannya dari<br />

sejumlah negara. Jika dihitung, telah terkumpul sekitar 80 pohon.<br />

Bibit yang dibeli dengan harga rata-rata US$ 40 per bibit itu lalu<br />

ditanam seluruhnya di Cipanas. Beberapa minggu setelah dipindah<br />

tanaman muda tampak terus tumbuh. Ardi pun sempat gembira. Namun,<br />

lama-kelamaan tanaman asal okulasi itu mulai merana. Makin lama<br />

perkembangannya makin menyedihkan. Satu demi satu mati. Sampai<br />

akhirnya tinggal dua pohon saja yang bertahan. Pohon-pohon bernilai Rp30<br />

juta itu seperti lenyap ditelan bumi.<br />

"Sisa perjuangan" itu sekarang dipindahkannya ke Sentul, Bogor.<br />

"Siapa tahu bisa hidup terus." Kata Ardi berharap iklim di dua tempat<br />

penanaman terdahulu, Cipanas dan Tangerang tidak pas buat apel. Meski<br />

begitu tak ada kata sesal keluar dari bibirnya.<br />

Pengalaman serupa juga dialami Chandra Gunawan Hendarto. Pemilik<br />

Godong Ijo Nurseri itu pernah mendatangkan 30 pohon gandaria unggul.<br />

"Semuanya ada lima varietas. Jenis unggul dari Thailand" ujar Chandra.<br />

Bentuknya lebih besar ketimbang lokal <strong>Indonesia</strong>, sekaligus lebih manis.<br />

Karena dianggap punya nilai jual tinggi, harga Rp150 ribu per bibit<br />

tak jadi masalah. Bersama Prakoso Heryono, ia mengembangkan bibit<br />

itu di tiga tempat, Semarang, Demak, dan Boja. Harapannya, ada yang<br />

bakal berhasil, ternyata pertumbuhannya merana. Dari sekian banyak<br />

yang "selamat" hanya satu pohon. Tak ayal ia pun mewanti-wanti agar<br />

kolektor lain berhati-hati dengan gandaria.<br />

Dikutip dari Trubus 388, Maret 2002/XXXIII<br />

dengan penyuntingan seperlunya<br />

1. Susunlah parafrasa dari bacaan di atas dengan memerhatikan langkahlangkah<br />

menyusun parafrasa.<br />

a. Ide pokok tiap-tiap paragraf<br />

Paragraf 1. …………………………………..<br />

Paragraf 2. …………………………………..<br />

Paragraf 3. …………………………………..<br />

Paragraf 4. …………………………………..<br />

Paragraf 5. …………………………………..<br />

92<br />

<strong>Bahasa</strong> <strong>Indonesia</strong> X

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!