13.01.2015 Views

Bahasa Indonesia Tingkat Semenjana

Bahasa Indonesia Tingkat Semenjana

Bahasa Indonesia Tingkat Semenjana

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Namun, alangkah makin baiknya jika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono<br />

sendiri dapat menggunakan "tangan besi" menghadapi para pelaku pembalakan<br />

liar yang menghabisi hutan dengan mesin canggih ataupun pengusaha HPH curang<br />

yang mengabaikan kewajiban reboisasi. Bukankah ia dipilih langsung oleh rakyat<br />

sehingga tak perlu ada keraguan dan kekhawatiran akan dijatuhkan dari posisinya<br />

jika melakukan tindakan tegas<br />

Kita harusnya prihatin ketika mendapati <strong>Indonesia</strong> tercatat dalam Guinness<br />

Book of Record sebagai negara yang kerusakan hutannya paling cepat di dunia.<br />

Kok untuk hal-hal yang buruk negara kita ini selalu menjadi "the best" ya<br />

Di sisi lain, masih banyak di antara kita yang belum paham pentingnya pohon<br />

bagi kehidupan maupun pentingnya menghemat pemakaian berbagai sumber<br />

energi.<br />

Banyak orang berpikir pendek, kalau kepanasan ya pasang AC saja, meskipun<br />

sesungguhnya memboroskan energi. Bahkan tidak sedikit orang yang masih keheranan,<br />

mengapa pohon ditebang saja dimasalahkan.<br />

Lihatlah, betapa banyak kompleks perumaham mewah maupun perkantoran<br />

yang gersang, nyaris tidak ada pohon tumbuh. Menyediakan ruang hijau dianggap<br />

pemborosan. Hutan kecil sebagai paru-paru kota nyaris tak tersisa karena orang<br />

mengganggap lebih bermanfaat jika digantikan gedung pencakar langir.<br />

Masih banyak pula individu-individu yang mengaitkan pepohonan dengan<br />

ndeso alias udik, rumah modern adalah rumah yang lahannya disemen dan<br />

tanaman cukup di dalam pot-pot kecil. Kanan, kiri, depan, dan belakang habis<br />

dipenuhi bangunan. Kita seharusnya malu melihat negara tetangga seperti<br />

Singapura yang hanya memiliki lahan kecil, penuh dengan gedung pencakar langit,<br />

tetapi udaranya segar dan sejuk karena paru-paru kota ada di mana-mana. Kapan<br />

ya, kita bisa menghargai kehidupan sebagaimana seharusnya<br />

Dikutip dari Gaya Hidup Sehat Edisi 438, 7–31 Desember 2007<br />

dengan penyuntingan seperlunya<br />

Dalam bacaan "Bumi Makin Panas" kita dapat melihat beberapa gambaran<br />

mengenai keadaan bumi kita. Udara yang makin panas, naiknya air laut, perubahan<br />

musim yang tidak lagi dapat ditebak dan masih banyak lagi gambaran lainnya.<br />

Pelatihan<br />

Untuk lebih meningkatkan pemahaman Anda tentang memahami informasi<br />

tertulis, berikut ini disajikan sebuah informasi tertulis yang dikutip dari<br />

koran. Bacalah dalam hati! Kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan yang<br />

mengikutinya! Kerjakan di buku tugas Anda!<br />

24<br />

<strong>Bahasa</strong> <strong>Indonesia</strong> X

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!