You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Menaikkan harga<br />
Akibat kenaikan itu, pedagang makanan di warung tegal (warteg) mengurangi<br />
menu tertentu. Langkah itu dilakukan oleh M. Joko (38) yang membuka warteg di<br />
Jalan Ende. "Tadinya saya juga menghidangkan telur dan ikan. Namun, ikan<br />
sekarang langka di pasar. Kalau ada, harganya mahal. Ikan kembung per ekor<br />
saja sudah Rp10.000,00", kata Joko.<br />
Dia lalu mengganti lauknya dengan serba daging ayam. "Entah itu ayam goreng<br />
atau opor. Satu ayam saya potong kecil-kecil. Biasanya satu ekor bisa 10–12<br />
potong, sekarang saya buat sampai 15 potong," ujarnya.<br />
Di Pasar Regional Jatinegara, Jakarta Timur. Kondisinya setali tiga uang.<br />
Kenaikan sudah terasa sejak satu minggu terakhir. Misalnya, terigu kemasan yang<br />
semula dijual Rp8.000,00 per kg kini naik menjadi Rp9.500,00 per kg dan telur<br />
yang semula Rp10.000,00 per kg kini menjadi Rp11.500,00 per kg.<br />
Harga telur di Bogor juga sama. Harga sebelum Natal Rp9.000,00 per kg dan<br />
kini naik menjadi Rp11.000,00–Rp11.500,00 per kg. Di sebuah warung di<br />
Babakan Madang, harga telur mencapai Rp13.000,00 per kg.<br />
Sementara itu, harga beras di berbagai pasar di Jakarta, Bogor, dan Banten<br />
naik Rp200,00–Rp500,00 per kg. Di Pasar Anyar Bogor misalnya, harga beras IR<br />
64 kualitas bagus yang pada awal Desember masih Rp4.500,00–Rp4.700,00 per<br />
kg kini menjadi Rp5.500,00-Rp5.800,00 per kg.<br />
Di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, dan Bendungan Hilir, Jakarta<br />
Pusat, harga beras jenis IR 64 kualitas tiga naik dari Rp4.500,00 per kg menjadi<br />
Rp4.700,00 kg. "Dari Pasar Induk Cipinang harga terus naik setiap pekan. Total<br />
kenaikan hingga saat ini sudah mencapai Rp700,00 sampai Rp1.000,00 per kg.<br />
Selain itu, pasokan beras juga mulai tersendat karena banyaknya musibah yang<br />
menyebabkan gagal panen di Jawa Tengah dan Jawa Timur," kata Ramzi Azis<br />
(46), pedagang beras di Kebayoran Lama.<br />
Harga sayuran ikut naik<br />
Di Pasar PSPT Tebet, Jakarta Selatan, harga sejumlah bahan pangan naik.<br />
Harga kembang kol dari Rp15.000,00 per kg melonjak menjadi Rp20.000,00 per<br />
kg. Harga kentang dari Rp5.000,00 per kg menjadi Rp6.000,00 per kg.<br />
Pembeli kini juga cenderung mengurangi volume pembelian. Jaka (20), penjual<br />
di Pasar PSPT mengatakan, kecenderungan pembeli semacam itu mulai terasa<br />
nyata sekitar dua pekan terakhir.<br />
Di Pasar Induk Rau, Banten harga sayuran juga mulai naik. Harga wortel<br />
misalnya, naik sekitar 55 persen, dari Rp4.500,00 menjadi Rp7.000,00 per kg.<br />
Harga cabai rawit naik 40 persen, dari Rp2.500,00 menjadi Rp3.500,00 per kg.<br />
Bawang merah naik dari Rp7.000,00 menjadi Rp9.000,00 per kg (28 persen) dan<br />
kentang naik dari Rp4.500,00 menjadi Rp6.000,00 per kg (33 persen).<br />
Dikutip dari Kompas, 9 Januari 2008<br />
dengan penyuntingan seperlunya<br />
Perekonomian 35