05.05.2015 Views

Laporan Situasi HAM di Indonesia periode Januari-April 2013 - Elsam

Laporan Situasi HAM di Indonesia periode Januari-April 2013 - Elsam

Laporan Situasi HAM di Indonesia periode Januari-April 2013 - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>HAM</strong> (Masih) dalam Ancaman:<br />

Menguatnya Militerisme dan Melemahnya Daya Penegakan <strong>HAM</strong><br />

korban 21 warga dan 10 anggota TNI yang meninggal, selain 77 warga, 6 aparat TNI, dan 4 aparat<br />

kepolisian yang mengalami luka, baik luka tembak maupun akibat terkena panah serta senjata<br />

tajam.<br />

Dari 15 peristiwa kekerasan antar kelompok <strong>di</strong> masyarakat, 6 peristiwa berhubungan<br />

dengan pemilihan kepala daerah (pemilihan gubernur maupun bupati). Pemicunya, mulai dari<br />

persoalan bagi-bagi uang <strong>di</strong> arena kampanye hingga saling ejek yang berujung bentrok dan amuk<br />

massa 7 . Selain mengakibatkan korban meninggal maupun luka-luka, juga meninggalkan kerusakan<br />

harta benda. Juga kisah tragis, seperti meninggalnya Yosia Karoba S.Th, Ketua Komisi A<br />

DPRD Kabupaten Tolikara dari Fraksi Golkar. Yosia Karoba meninggal akibat menja<strong>di</strong> korban<br />

kekerasan massa pihak yang masih menja<strong>di</strong> kerabatnya pada 29 <strong>Januari</strong> <strong>2013</strong>, ketika berlangsung<br />

pemu ngutan suara pemilihan Gubernur Papua <strong>di</strong> Distrik Gilubandu, Kabupaten Tolikara, Papua.<br />

Pemicunya, <strong>di</strong>duga akibat korban berusaha mengarahkan calon pemilih agar memilih seturut<br />

pilihannya.<br />

Aksi kekerasan lain yang paling banyak menja<strong>di</strong> perhatian publik adalah aksi penggunaan<br />

senjata api/penembakan. Dalam sejumlah kasus, terduga pelaku berlatar belakang aparat TNI,<br />

kepo lisian, juga kelompok sipil bersenjata (TPN/OPM) serta orang tidak <strong>di</strong>kenal (OTK). Aksi<br />

penembakan ini tidak dapat <strong>di</strong>lepaskan dari adanya konflik vertikal yang telah berlangsung lama<br />

<strong>di</strong> Papua. Misalnya peristiwa penembakan <strong>di</strong> Sinak, Kabupaten Puncak, pada 21 Februari <strong>2013</strong> dan<br />

<strong>di</strong> Tingginambut, Puncak Jaya, serta Udaugi, perbatasan Kabupaten Deiyai, pada 31 <strong>Januari</strong> <strong>2013</strong>.<br />

Korban yang meninggal baik dari warga maupun aparat. Selama <strong>Januari</strong>-<strong>April</strong> <strong>2013</strong>, berdasar<br />

catatan ELSAM, telah terja<strong>di</strong> 7 peristiwa penggunaan senjata api mematikan yang mengakibatkan<br />

meninggalnya 10 anggota TNI dan 7 warga, serta 6 anggota TNI dan 7 warga lainnya mengalami<br />

luka tembak.<br />

Peristiwa kekerasan yang menonjol lainnya adalah peristiwa penangkapan yang <strong>di</strong>sertai<br />

tindak penganiayaan dan penyiksaan. Pada 15 Februari <strong>2013</strong>, ada tujuh pria Papua <strong>di</strong>tangkap<br />

<strong>di</strong> Depapre, Papua, dan kemu<strong>di</strong>an <strong>di</strong>bawa ke Polres Jayapura. Dalam peristiwa tersebut, mereka<br />

yang <strong>di</strong>tangkap <strong>di</strong>duga mengalami penyiksaan saat <strong>di</strong>interogasi karena <strong>di</strong>tuduh mengetahui<br />

persem bunyian aktivis pro-kemerdekaan Papua 8 . Keja<strong>di</strong>an lainnya terja<strong>di</strong> pada 2 Maret <strong>2013</strong>,<br />

dalam kasus Pendeta Yunus Gobai, mantan pemimpin Gereja Kingmi Maranatha Nabire. Pendeta<br />

Yunus Gobai <strong>di</strong>pukul dan <strong>di</strong>tangkap oleh petugas Polisi Polsek Kota Enarotali, Paniai, karena<br />

7 Lihat http://bintangpapua.com/index.php/lain-lain/k2-information/halaman-utama/item/662-<strong>di</strong>-yahukimomassa-golkar-demokrat-rusuh<br />

8 Jarangnya kerja-kerja pencarian fakta dalam kasus yang relevan dalam peristiwa penyiksaan, bahkan penghukuman<br />

pelaku yang ringan hanya membuat menderita korban yang lebih menyakitkan. Selain itu yang mengetahi persis<br />

keja<strong>di</strong>an kasus seperti ini adalah saksi korban dan pelaku. Lihat release: http://www.humanrights.asia/news/pressreleases/AHRC-PRL-005-<strong>2013</strong>-ID;<br />

http://tapol.org/id/news/pimpinan-gereja-kekerasan-negara-yhttp://www.<br />

humanrights.asia/news/urgent-appeals/AHRC-UAC-024-<strong>2013</strong>ang-melumpuhkan-umat-terus-meningkat-<strong>di</strong>tanah-papua<br />

/ 8 /

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!