Laporan Situasi HAM di Indonesia periode Januari-April 2013 - Elsam
Laporan Situasi HAM di Indonesia periode Januari-April 2013 - Elsam
Laporan Situasi HAM di Indonesia periode Januari-April 2013 - Elsam
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
<strong>HAM</strong> (Masih) dalam Ancaman:<br />
Menguatnya Militerisme dan Melemahnya Daya Penegakan <strong>HAM</strong><br />
Tabel 3. Kasus Konflik Lahan selama Periode <strong>Januari</strong>-<strong>April</strong> <strong>2013</strong><br />
No<br />
Tanggal<br />
Keja<strong>di</strong>an<br />
Ringkasan Peristiwa Lokasi Korban Terduga<br />
Pelaku<br />
1. 25 <strong>Januari</strong><br />
<strong>2013</strong><br />
Warga Desa Betung melakukan<br />
Maulid Nabi Muhammad saw <strong>di</strong><br />
lahan sengketa masyarakat dengan<br />
PTPN VII Cinta Manis. Lalu, datang<br />
sekitar 1000 orang yang ter<strong>di</strong>ri dari<br />
aparat kepolisian, Ko<strong>di</strong>m, Pemda,<br />
dan preman. Awalnya, mereka<br />
menyatakan hendak silaturahmi,<br />
tapi kemu<strong>di</strong>an mendata siapa<br />
saja warga yang memiliki lahan.<br />
Ketika warga menjawab bahwa<br />
mereka semua pemilik lahan,<br />
Kapolres AKBP Denni Dharmapala<br />
pun menyatakan bahwa tindakan<br />
warga telah menyalahi hukum dan<br />
meminta warga meninggalkan<br />
lahan. Warga menolak dan tetap<br />
melakukan Maulid, sehingga<br />
akhirnya terja<strong>di</strong>lah pemukulan dan<br />
penangkapan tersebut.<br />
Desa Betung,<br />
Kecamatan<br />
Lubuk Keliat,<br />
Kabupaten<br />
Ogan Ilir.<br />
Setidaknya 5 orang<br />
warga, yakni Ali Aman<br />
bin Bain, Asma<strong>di</strong> bin<br />
Abdul Ha<strong>di</strong> (cedera<br />
pada kaki kanan),<br />
Yuden bin Sya’i<br />
(memar <strong>di</strong> punggung),<br />
Syakfan bin Safar dan<br />
Samroni, <strong>di</strong>aniaya.<br />
Sementara, satu orang<br />
yaitu Suar<strong>di</strong> bin Damiri<br />
<strong>di</strong>tangkap dan <strong>di</strong>bawa<br />
ke Polres. Terja<strong>di</strong> pula<br />
penghancuran harta<br />
benda berupa sepeda<br />
motor milik Muzar<strong>di</strong><br />
bin Zakaria, puluhan<br />
batang karet milik<br />
Beni bin Munisiri, dan<br />
Musholla Az-Zahra.<br />
Polisi, TNI,<br />
pemda<br />
Ogan Ilir,<br />
preman<br />
dan PTPN<br />
VII Cinta<br />
Manis.<br />
2. 28 <strong>Januari</strong><br />
<strong>2013</strong><br />
Sekitar 500 petani dan aktivis dari<br />
berbagai organisasi, termasuk<br />
WALHI Sumsel, berunjuk rasa <strong>di</strong><br />
Mapolda Sumsel <strong>di</strong> Palembang.<br />
Mereka menuntut pencopotan<br />
Kapolres Ogan Ilir, Ajun Komisaris<br />
Besar Deni Dharmapala; penarikan<br />
pasukan kepolisian dan TNI dari<br />
sengketa agraria PTPN VII Cinta<br />
Manis, dan mempertanyakan<br />
penangkapan Suar<strong>di</strong> bin Damiri<br />
saat pembubaran peringatan<br />
Maulid Nabi Muhammad pada<br />
25 <strong>Januari</strong> <strong>2013</strong> <strong>di</strong> sekitar lahan<br />
sengketa. Aksi ini berujung ricuh,<br />
massa <strong>di</strong>pukuli dan 26 orang<br />
peserta aksi <strong>di</strong>tangkap. Dari 26<br />
orang tersebut, 3 <strong>di</strong>antaranya<br />
<strong>di</strong>tetapkan sebagai tersangka.<br />
Palembang<br />
Peserta aksi <strong>di</strong>pukuli,<br />
Anwar Sadat (Direktur<br />
Eksekutif WALHI<br />
Sumsel) terkena<br />
pukulan <strong>di</strong> kepalanya.<br />
Kemu<strong>di</strong>an, 26 orang<br />
<strong>di</strong>tangkap dan 3<br />
<strong>di</strong>antaranya <strong>di</strong>tetapkan<br />
sebagai tersangka,<br />
yaitu Anwar Sadat,<br />
Dedek Chaniago (staf<br />
WALHI Sumsel) dan<br />
Kamalu<strong>di</strong>n (petani<br />
anggota Serikat Petani<br />
Sriwijaya).<br />
Polisi<br />
/ 10 /