10.07.2015 Views

Ringkasan eksekutif Penyelidikan Komnas HAM Peristiwa ... - Elsam

Ringkasan eksekutif Penyelidikan Komnas HAM Peristiwa ... - Elsam

Ringkasan eksekutif Penyelidikan Komnas HAM Peristiwa ... - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738394041424344454647484950Pembunuhan dilakukan oleh aparat keamanan baik militer maupun polisi yang dapatdiidentifikasikan kesatuannya atau pihak-pihak yang diduga merupakan anggotaaparat keamanan karena keadaannya pada saat itu menggunakan alat dan seragamsebagaimana yang digunakan oleh anggota tentara dan anggota polisi. Sehinggatelah terjadi perbuatan pembunuhan yang dilakukan secara bersama-samasetidaknya oleh anggota dua institusi yaitu militer dan kepolisian.Bahwa terhadap kejadian pembunuhan tersebut, pimpinan atau komandan militersetempat tidak menunjukkan respon berupa langkah-langkah untuk mencegahsebelumnya atau melakukan investigasi terhadap para pelakunya.Dilakukan dengan perencanaan karena melihat cara dan alat yang digunakan olehpelaku, serta jumlah pelaku yang mencapai ratusan mengindikasikan bahwaperencanaan dan pengetahuan atasan atau komandan karena pengerahan pasukansebesar itu membutuhkan persetujuan dan dukungan yang cukup.Bahwa perencanaan untuk melakukan penyerangan yang mengakibatkan kematian,sejauh ini belum dapat diketahui sampai tingkat mana dan melibatkan institusi manasaja. Namun, dari identifikasi pelaku langsung atau aparat keamanan lain yangmengetahui setidaknya dua institusi yang jelas terlibat yaitu militer dan kepolisian.Bahwa dengan demikian, pelaku dalam kejahatan berupa pembunuhan ini dapatdikategorikan menjadi 3 (tiga) pihak yang dapat dimintai pertanggungjawaban;Pertama, adalah pelaku langsung yang melakukan dengan cara mengambil korbandari rumah, tempat kerja, maupun dari ruang tahanan lapas dimana korban ditahan.Kedua, para pelaku yang diduga mengetahui dan terlibat dalam rencanapenangkapan dan pembunuhan terhadap para korban. Ketiga, para pihak yangdapat dimintai pertanggungjawaban karena mengetahui peristiwa pembunuhannamun tidak melakukan tindakan apapun kepada pelaku lapangan maupun pelakuyang turut serta merencanakan penyerangan, padahal kekuasaan ada padanya.III.6.2. Pelaku Kejahatan Perampasan KemerdekaanBerdasarkan keterangan para saksi, perampasan kemerdekaan secara sewenangwenangdilakukan oleh aparat militer dan sipil. Hal ini dapat diklasifikasi dari saksisaksiyang mengenali nama-nama pelaku, posisi dan kesatuan pelaku. Namun,banyak juga saksi-saksi yang tidak dapat mengidentifikasi secara detil pihak-pihakyang melakukan perampasan kemerdekaan secara sewenang-wenang, tetapi secaragaris besar bahwa para pelaku menggunakan atribut-atribut militer maupun sipil(preman) yang setidaknya mempunyai kewenangan dan status tertentu untukmelakukan perbuatannya karena mempunyai akses dan kesempatan untukmelakukan perampasan kemerdekaan secara sewenang-wenang kepada parakorban pada saat ditangkap dan berada dalam kekuasaan dan penahanan institusitertentu.Bahwa atasan atau komandan yang tidak melakukan perampasan kemerdekaansecara sewenang-wenang secara langsung, tetapi diduga mengetahui terjadinyapenyiksaan dari indikasi banyaknya korban yang ditangkap dan ditahan di lokasilokasidan tempat-tempat yang berada dibawah kekuasaannya. Atasan ataukomandan tersebut juga terindikasi terlibat dalam perencanaan perampasankemerdekaan secara sewenang-wenang sebagai suatu metoda yang dikembangkanuntuk mencapai tujuan tertentu dan mempunyai kesamaan niat dengan pelakulapangan.III.6.3. Pelaku Kejahatan Penyiksaan<strong>Ringkasan</strong> Eksekutif Tim Ad Hoc Petrus 1982-1985 -27-

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!