12.07.2015 Views

pharmaceutical care untuk pasien penyakit arthritis ... - Binfar Depkes

pharmaceutical care untuk pasien penyakit arthritis ... - Binfar Depkes

pharmaceutical care untuk pasien penyakit arthritis ... - Binfar Depkes

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Sedangkan penelitian Cooper C memperlihatkan, bahwa aktifitas fisik yangberulang-ulang atau beberapa jenis pekerjaan tertentu akan menimbulkan prosesOA pada lutut.Secara garis besar terdapat dua hal yang berperan dalam proses patogenesis OA,yaitu biomechanical dan biochemical insults. Kedua proses tersebutmengakibatkan terpicunya berbagai proses reaksi enzimatik sepertidikeluarkannya enzim proteolitik atau kolagenolitik oleh khondrosit yang dapatmenghancurkan matriks rawan sendi. Dengan perkataan lain, etiopatogenesis OAmasih belum jelas apakah karena keausan sendi akibat proses penuaan ataupunproses degeneratif, atau peran faktor lain seperti proses inflamasi kronik ?Meski berlainan proses kejadian OA pada sendi penumpu berat badan atau bukan,nyatanya ada kesamaan akibat yang ditimbulkannya, yakni kerusakan rawansendi.Dasar utama konsep degenerasi pada patogenesis OA adalah proses wear andtear, yaitu kerusakan sendi yang diikuti perbaikan sebagai respons tulangsubkhondral yang tampak berupa pembentukan osteofit atau spur. Konsep iniumumnya dikaitkan dengan faktor risiko usia dan beban biomekanik pada senditanpa mengabaikan proses inflamasi yang terjadi secara bersamaan. Teoritis,proses perbaikan tersebut dapat dideteksi melalui pengukuran 2,6-dimethyldifuro-8-pyrone (DDP) yang merupakan petanda mutakhir degradasi rawan sendi. Selainitu, tampak peningkatan granulocyte macrophage-colony stimulating factor (GM-CSF) yang berperan pada metabolisme khondrosit. Sedangkan efusi yang terjadipada beberapa kasus OA berkaitan dengan peran sinovium yang berfungsi dalamsintesis cairan sendi.Perbedaan lain yang ditunjukkan konsep degenerasi adalah dalam hal mengatasinyeri pada OA. Baik terapi non-farmakologik seperti terapi fisik denganpemanasan atau terapi latihan, maupun pemberian obat-obatan (analgetik atauNSAID s ) secara sendiri-sendiri ataupun kombinasi seringkali sudah mencukupi<strong>untuk</strong> mengatasi rasa nyeri. Sebaliknya, apabila proses inflamasi menjadi dasarpatogenesis OA, tentu respons terhadap analgetik seperti paracetamol tidak akansebaik NSAID s . Nyatanya meski tanda-tanda inflamasi jelas terlihat, tetapi tidak

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!