13.07.2015 Views

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA ...

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA ...

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Ruang lingkup Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dapatmeliputi satu, beberapa, atau seluruh jenis pajak, baik untuk satu atau beberapa Masa Pajak,Bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak dalam tahun-tahun lalu maupun tahun berjalan.Pasal 4(1) Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan harus dilakukanterhadap Wajib Pajak yang mengajukan permohonan pengembalian kelebihan pembayaranpajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17B Undang-Undang KUP.(2) Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dapat dilakukandalam hal memenuhi kriteria sebagai berikut:a. Wajib Pajak menyampaikan Surat Pemberitahuan yang menyatakan lebih bayar, selainyang mengajukan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebagaimanadimaksud pada ayat (1);b. Wajib Pajak yang telah diberikan pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaranpajak;c. Wajib Pajak menyampaikan Surat Pemberitahuan yang menyatakan rugi;d. Wajib Pajak melakukan penggabungan, peleburan, pemekaran, likuidasi, pembubaran,atau akan meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya;e. Wajib Pajak melakukan perubahan tahun buku atau metode pembukuan ataukarena dilakukannya penilaian kembali aktiva tetap;f. Wajib Pajak tidak menyampaikan atau menyampaikan Surat Pemberitahuan tetapimelampaui jangka waktu yang telah ditetapkan dalam surat teguran yang terpilih untukdilakukan Pemeriksaan berdasarkan analisis risiko; ataug. Wajib Pajak menyampaikan Surat Pemberitahuan yang terpilih untuk dilakukanPemeriksaan berdasarkan analisis risiko.Pasal 5(1) Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 4 dilakukan dengan jenis Pemeriksaan Lapangan atau PemeriksaanKantor.(2) Terhadap Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) dilakukan denganPemeriksaan Kantor, dalam hal permohonan pengembalian kelebihan pembayaran tersebutdiajukan oleh Wajib Pajak yang memenuhi persyaratan:a. laporan keuangan Wajib Pajak untuk Tahun Pajak yang diperiksa diaudit oleh akuntanpublik atau laporan keuangan salah satu Tahun Pajak dari 2 (dua) Tahun Pajak sebelumTahun Pajak yang diperiksa telah diaudit oleh akuntan publik, dengan pendapat wajartanpa pengecualian; danb. Wajib Pajak tidak sedang dilakukan Pemeriksaan Bukti Permulaan, penyidikan,atau penuntutan tindak pidana perpajakan, dan/atau Wajib Pajak dalam 5 (lima) tahunterakhir tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan.(3) Terhadap Pemeriksaan dengan kriteria sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf asampai dengan huruf e, penentuan jenis pemeriksaannya diatur oleh Direktur Jenderal Pajak.(4) Terhadap Pemeriksaan dengan kriteria sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf fdan huruf g dilakukan dengan jenis Pemeriksaan Lapangan.(5) Dalam hal Pemeriksaan Kantor ditemukan indikasi transaksi yang terkait dengan transferpricing dan/atau transaksi khusus lain yang berindikasi adanya rekayasa transaksi keuangan,pelaksanaan Pemeriksaan Kantor diubah menjadi Pemeriksaan Lapangan.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!