modul senyawa heterosiklik fix
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
S e n y a w a H e t e r o s i k l i k | 24<br />
Senyawa azola kurang reaktif terhadap elektrofil dibandingkan dengan<br />
<strong>senyawa</strong> padanannya, yaitu furan, pirol, dan tiofen. Urutan reaktivitas <strong>senyawa</strong><br />
azola adalah sebagai berikut:<br />
1, 2 – azola: isoksasola > tiazola > pirazola<br />
1, 3 – azola: imidazola > tiazola > oksasola<br />
Soal Latihan:<br />
1. Jelaskan mengapa <strong>senyawa</strong> azola kurang reaktif terhadap elektrofil<br />
dibandingkan dengan furan, pirol, dan tiofen? Berikan alasannya!<br />
1.5.1 Senyawa <strong>heterosiklik</strong> beranggota lima cincin gabungan<br />
Sumber:<br />
https://www.ecronicon.com/ec<br />
mi/microbiology-ECMI-02-<br />
000041.php<br />
Golongan <strong>senyawa</strong> ini merupakan poli<strong>heterosiklik</strong>, yaitu <strong>senyawa</strong> furan,<br />
pirol, dan tiofen (cincin beranggota lima) yang bergabung dengan cincin benzena.<br />
Karena adanya cincin benzena pada golongan <strong>senyawa</strong> ini, maka penamaan<br />
<strong>senyawa</strong> ini diberikan awalan benzo. Contoh penting dari <strong>senyawa</strong> ini adalah<br />
sebgai berikut:<br />
Gambar 1.3 Beberapa produk<br />
pencuci mulut dan obat kumur<br />
menggunakan garam<br />
piridinium klorida, yaitu<br />
Cetilpyridinium Chloride<br />
(CPC) sebagai antibakterial.