You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
44<br />
DISCOVER - HERITAGE<br />
BANDUNG<br />
Teks & Foto: DIONESIA IKA<br />
BANDUNG, KOTA YANG LEKAT DENGAN SEBUTAN KOTA KEMBANG,<br />
TIDAK MELULU MENAWARKAN WISATA KULINER. BANDUNG JUGA MENAWARKAN BEBERAPA<br />
TEMPAT WISATA YANG MEMILIKI NILAI SEJARAH.<br />
sALAH SATU objek wisata sejarah di Bandung adalah<br />
Gua Belanda. Gua yang terletak di Bukit Dago Pakar ini<br />
berada di dalam kawasan Taman Hutan Raya (Tahura)<br />
Ir. H. Djuanda, Bandung. Letaknya tidak jauh dari pusat kota<br />
Bandung, hanya perlu berkendara kurang dari 1 jam saja.<br />
Disebut Gua Belanda karena bangunan ini didirikan oleh<br />
Pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1912. Tujuan<br />
pembangunan gua ini awalnya adalah untuk terowongan<br />
penyadapan aliran Sungai Cikapundung. Aliran sungai<br />
tersebut digunakan oleh PLTA Bengkok.<br />
Pada masa Perang Dunia II, sekitar tahun 1941, Belanda<br />
memanfaatkan gua ini sebagai fasilitas militer. Salah satu<br />
fungsinya yaitu sebagai stasiun radio telekomunikasi Belanda.<br />
Ukuran Gua Belanda cukup luas, terdiri dari 15 lorong<br />
dengan 2 pintu masuk setinggi 3,2 meter. Total panjang<br />
lorongnya 547 meter yang mencakup areal seluas 0,6<br />
hektar. Di dalam gua juga terdapat ruangan-ruangan<br />
lain termasuk penjara dan tempat interogasi para<br />
tahanan, serta lorong ventilasi sepanjang 126 meter<br />
dengan lebar 2 meter.<br />
Namun sangat disayangkan, gua yang beberapa dindingnya<br />
telah mengalami proses renovasi ini banyak dipenuhi<br />
coretan-coretan dari wisatawan yang tidak bertanggung<br />
jawab. Di sekeliling gua juga terdapat sampah berserakan<br />
sisa-sisa dari pengunjung yang datang. Sudah seharusnya<br />
Gua Belanda yang menjadi salah satu bangunan bersejarah<br />
di Indonesia diabadikan serta dipelihara dengan baik.<br />
EDISI 65 | JULI 2016 |