24.10.2016 Views

Sriwijaya Juli'16

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DESTINATION<br />

79<br />

F<br />

G<br />

Pemandangan Sawai di sore<br />

hari dilihat dari sebuah bukit<br />

kecil di sisi timur.<br />

Cengkeh adalah salah satu<br />

komoditas penggerak ekonomi<br />

warga Sawai.<br />

G<br />

TIPS PERJALANAN<br />

SRIWIJAYA AIR melayani penerbangan<br />

ke Ambon via Ternate sebanyak 3 kali per<br />

minggu. Penerbangan Jakarta – Ternate<br />

dilayani sebanyak 1 kali per hari. Perjalanan<br />

ke Sawai bisa dimulai dari Bandara Pattimura,<br />

Ambon selama 1,5 jam berkendara<br />

ke Pelabuhan Tulehu. Setelah itu, bisa<br />

menyeberang menuju Pelabuhan Amahai di<br />

Masohi, Pulau Seram via kapal cepat selama<br />

dua jam atau lebih jika memakai kapal<br />

penyeberangan PELNI. Rute terakhir dari<br />

Amahai ke Sawai bisa dilalui via jalan darat<br />

selama kurang lebih enam jam.<br />

F<br />

Halaman, jalan, lapangan dan<br />

semua tempat lapang berubah<br />

fungsi menjadi tempat jemur<br />

cengkeh. Desa kecil ini sontak<br />

dipenuhi pedagang dari berbagai<br />

daerah di Maluku dengan<br />

membawa truk. Cengkeh di<br />

Sawai biasa dijual dengan harga<br />

enam ribu rupiah per cupa<br />

(kaleng susu).<br />

Lokasi yang terpencil membuat<br />

Sawai masih sedikit mendapat<br />

sentuhan pembangunan<br />

infrastruktur. Salah satunya yaitu<br />

tentang daya. Jaringan listrik<br />

negara belum menyentuh desa ini.<br />

Warga lokal hanya mengandalkan<br />

genset umum milik desa yang<br />

hanya hidup lima jam per hari.<br />

Hanya warga mampu yang bisa<br />

memiliki genset sendiri.<br />

Lokasi Sawai yang jauh dari kota<br />

besar dan banyaknya pernikahan<br />

sesama warga Sawai berperan<br />

penting dalam menjaga<br />

kerukunan warga. Masalah akan<br />

lebih mudah diselesaikan secara<br />

kekeluargaan. Warga pendatang<br />

seperti Bugis, Jawa, dan Papua<br />

juga melebur dengan warga asli.<br />

Sawai adalah refleksi surga yang<br />

tak sempurna. Namun tanah<br />

miring ini telah menunjukkan<br />

sebuah sisi kemilau dibalik<br />

kekurangannya. Menggapai<br />

Sawai adalah perjalanan panjang<br />

nan melelahkan. Namun bagi<br />

siapapun yang sudi untuk tak<br />

sekedar membuka mata, namun<br />

juga membuka telinga dan hati,<br />

niscaya Sawai memberi makna<br />

yang sepadan.<br />

| EDISI 65 | JULI 2016

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!