02.04.2013 Views

S2 PLOD UGM (2003), Kajian Resolusi Permasalahan Papua

S2 PLOD UGM (2003), Kajian Resolusi Permasalahan Papua

S2 PLOD UGM (2003), Kajian Resolusi Permasalahan Papua

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>S2</strong> <strong>PLOD</strong> <strong>UGM</strong> (<strong>2003</strong>), <strong>Kajian</strong> <strong>Resolusi</strong> <strong>Permasalahan</strong> <strong>Papua</strong> dari Aspek Politik, Hukum dan Pemerintahan<br />

Kasus terakhir yang paling menonjol adalah kematian Theys Eluay, Ketua<br />

Presidium Dewan <strong>Papua</strong> (PDP), pada tahun 2001 dimana Komisi Orang Hilang dan<br />

Korban Kekerasan (Kontras) mencurigai adanya keterkaitan antara terbunuhnya Theys<br />

Eluay dengan keberadaan “Dokumen 9 Juni 2000” yang dikeluarkan oleh Ditjen Kesbang<br />

Linmas Depdagri. Kontras mengatakan bahwa peristiwa penculikan dan pembunuhan<br />

Theys Eluay erat kaitannya dengan pembunuhan politik berkaitan dengan aktivitasnya<br />

dalam PDP, bukan tindakan kriminal atau pembunuhan biasa. Tuduhan Kontras ini<br />

kemudian dibantah oleh Ermaya Suradinata yang saat kematian Theys Eluay menjabat<br />

sebagai Ditjen Kesbang Linmas Depdagri dan saat ini menjadi Gubernur Lemhanas. 5<br />

Kasus pelanggaran HAM berat lainnya, berdasarkan Laporan Pelatihan<br />

Monitoring dan Advokasi HAM IV Regio <strong>Papua</strong> oleh Insist Yogyakarta, terjadi di<br />

Abepura pada tahun 2000, menyangkut kasus pembunuhan terhadap warga sipil yang<br />

dilakukan oleh aparat keamanan dari unsur Brimob. Peristiwa itu diindikasikan terjadi<br />

sebagai aksi balasan yang dilakukan oleh aparat menyusul terbunuhnya sejumlah aparat<br />

keamanan di Abepura. Tercatat, dalam kasus ini, setidaknya 3 warga sipil terbunuh, dan<br />

sisanya sekitar 101 warga mengalami penyiksaan. Komnas HAM kemudian berupaya<br />

untuk melakukan penyelidikan terhadap dugaan pelanggaran berat HAM dalam peristiwa<br />

tersebut, meskipun hingga 7 bulan sejak berkas kasus tersebut disampaikan ke Kejaksaan<br />

Agung belum ada penjelasan resmi yang disampaikan oleh pihak Kejaksaan Agung<br />

berkaitan dengan penyelidikan kasus Abepura. 6 Padahal berdasarkan pasal 22 UU No. 26<br />

Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM, jangka waktu penyidikan dibatasi hanya 8 bulan,<br />

ini artinya hanya tersisa satu bulan lagi. Hal itu kemudian dilihat oleh banyak pihak<br />

sebagai ketidakseriusan pemerintah dalam menyelesaikan persoalan pelanggaran HAM di<br />

<strong>Papua</strong>.<br />

Pemerintah tidak hanya terkesan tidak serius namun juga lambat dalam merespon<br />

sebuah kasus pelanggaran HAM. Seperti yang dilansir oleh media massa mengenai kasus<br />

penangkapan dan sweeping terhadap penduduk yang diduga sebagai anggota OPM oleh<br />

aparat kepolisian pada Juni 2001 di kecamatan Wasior kabupaten Manokwari, telah<br />

menyebabkan 6 orang warga sipil tewas dan pengungsian di sejumlah kampung di<br />

5 Sem Karoba, Hanz L Gebze dkk, <strong>Papua</strong> Menggugat, AMP Internasional-Galang Press, Yogyakarta, 2002.<br />

6 Kompas, 25 Maret 2002. Dalam berita Nasib Pengadilan HAM Abepura Diujung Tanduk.<br />

12

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!