03.05.2013 Views

Halaman 40 - Badan Pemeriksa Keuangan

Halaman 40 - Badan Pemeriksa Keuangan

Halaman 40 - Badan Pemeriksa Keuangan

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

KOLOM<br />

aran yang tidak berdasar.<br />

kementerian (dahulu Departemen)<br />

keuangan pernah mengambil<br />

inisiatif untuk melakukan pengeluaran<br />

guna lindung nilai terhadap kenaikan<br />

harga minyak. Seperti diketahui<br />

kenaikan harga minyak mengakibatkan<br />

kenaikan subsidi BBm dan listrik.<br />

Untuk mengurangi risiko kenaikan<br />

subsidi akibat kenaikan harga itu dilakukan<br />

pengeluaran risiko fiskal dalam<br />

APBn.<br />

Pengeluaran risiko fiskal adalah<br />

cadangan alokasi belanja yang disediakan<br />

apabila terjadi kenaikan harga<br />

minyak yang mengakibatkan kenaikan<br />

belanja subsidi. Dan kebijakan seperti<br />

itu dapat diterima oleh pengawas/<br />

auditor internal dan eksternal, BPk<br />

(<strong>Badan</strong> <strong>Pemeriksa</strong> keuangan) karena<br />

bersifat pengeluaran cadangan atau<br />

jaga-jaga.<br />

namun, ketika akan melakukan<br />

lindung nilai berupa alokasi belanja<br />

premi asuransi yang pasti terhadap<br />

kenaikan harga di atas asumsi APBn,<br />

muncul pendapat yang tidak setuju.<br />

Yang tidak setuju mengatakan bahwa<br />

pengeluaran jenis itu tidak diterima<br />

oleh pengawas khususnya BPk.<br />

Pengeluaran jenis ini mengandung<br />

risiko ‘kerugian negara’ apabila yang<br />

terjadi adalah sebaliknya yakni harga<br />

turun di bawah asumsi APBn.<br />

Saya justru berpendapat sebaliknya,<br />

pengeluaran premi asuransi untuk<br />

melindungi risiko APBn tersebut<br />

seharusnya dapat diterima oleh BPk.<br />

meskipun pengeluaran premi asuransi<br />

tidak membawa manfaat langsung<br />

atau pasti karena kejadian masa<br />

depan masih bersifat probabilitas.<br />

menghitung probabilitas itu adalah<br />

tanggung jawab pemerintah, dan kalau<br />

diyakini memiliki probabilitas<br />

tinggi akan terjadi di masa yang akan<br />

datang maka layak untuk dilindungi<br />

untuk mencegah pengeluaran yang<br />

jauh lebih besar.<br />

Sudah banyak metoda dan teknik<br />

untuk menghitung asuransi lindung<br />

nilai dan sudah banyak dilaksanakan<br />

oleh korporasi yang menghadapi ketidakpastian<br />

bisnis.<br />

meksiko, pada 2009 pernah melakukan<br />

lindung nilai dari penurunan<br />

harga minyak agar pendapatan negara<br />

tidak tergerus. Waktu itu, harga<br />

minyak pernah mencapai US$120 per<br />

barel dan diprediksi akan menurun.<br />

Pada tingkat harga US$100, meksiko<br />

mengeluarkan dana APBn-nya untuk<br />

melakukan premi asuransi harga<br />

di tingkat US$80. kejadiannya, harga<br />

minyak bahkan turun di bawah<br />

US$50 dan pendapatan APBn negara<br />

“Saya menghimbau<br />

agar BPK terbuka pada<br />

berbagai perkembangan<br />

perekonomian yang<br />

semakin penuh dengan<br />

ketidakpastian dan<br />

ketidakseimbangan.”<br />

itu aman. Bahkan memperoleh klaim<br />

asuransi lindung nilai sebesar US$10<br />

miliar.<br />

memang ada cara lain yang dapat<br />

dilakukan oleh pemerintah yaitu<br />

lindung nilai dilakukan oleh BUmn<br />

pelaksana PSO seperti Pertamina dan<br />

PLn atau membentuk perusahaan di<br />

bawah kementerian keuangan seperti<br />

PT PII (Penjamin Infrastruktur Indonesia)<br />

untuk melakukan penjaminan<br />

pada risiko infrastruktur.<br />

meskipun dimungkinkan, akan<br />

tetapi karena APBn adalah urusan<br />

pemerintah dan untuk kadar kepraktisan<br />

dan efisiensi seharusnya dapat<br />

dilakukan dengan menggunakan mekanisme<br />

APBn.<br />

Asuransi bencana dan risiko<br />

sistemik<br />

Ide pembentukan asuransi benca-<br />

na nasional adalah serupa yakni melindungi<br />

negara dari pengeluaran pemulihan<br />

bencana yang besar. karena<br />

berskala nasional maka harus dilakukan<br />

dengan mekanisme APBn bukan<br />

swasta.<br />

Premi dari asuransi bencana akan<br />

dibeli oleh pemerintah, pemda, BUmn,<br />

dan swasta untuk mencegah biaya<br />

yang sangat besar jika terjadi bencana<br />

nasional seperti tsunami, gempa<br />

Padang, Bantul, dan merapi. Pengeluaran<br />

seperti ini melalui mekanisme<br />

APBn seharusnya juga dapat diterima<br />

oleh BPk.<br />

Saya menghimbau agar BPk terbuka<br />

pada berbagai perkembangan<br />

perekonomian yang semakin penuh<br />

dengan ketidakpastian dan ketidakseimbangan.<br />

Pola-pola mekanisme<br />

APBn yang bersifat perlindungan,<br />

percegahan dan asuransi, baik di sisi<br />

penerimaan dan pengeluaran, seharusnya<br />

dapat diterima sebagai kebijakan<br />

untuk menghindari dari biaya<br />

yang lebih besar.<br />

meskipun UU yang terkait dengan<br />

keuangan negara tidak secara eksplisit<br />

mengungkapkan hal-hal yang terkait<br />

dengan mekanisme pencegahan<br />

dalam APBn, akan tetapi BPk perlu<br />

melihat dalam kerangka perbaikan<br />

dan pencegahan krisi ekonomi. ke depan<br />

akan semakin banyak pola-pola<br />

mekanisme APBn yang bertujuan untuk<br />

mencegah terjadinya pemburukan<br />

ekonomi dan yang pada umumnya belum<br />

dapat direncanakan pengeluarannya<br />

dalam APBn.<br />

Pengeluaran pencegahan krisis keuangan<br />

akan paling banyak terjadi karena<br />

sektor tersebut memang sangat<br />

rentan terhadap gejolak di dalam dan<br />

luar negeri. Gejolak di luar negeri<br />

dapat mengakibatkan terjadinya krisis<br />

yang sistemik dalam sekejap waktu.<br />

maka perlindungan sektor terhadap<br />

dampak krisis tetap harus diupayakan<br />

dengan mekanisme APBn.<br />

Bahkan saya tetap berpendapat pengeluaran<br />

negara untuk pencegahan<br />

krisis sistemik seperti dalam peristiwa<br />

bank century seharusnya juga dapat<br />

diterima oleh BPk.<br />

46 FEBRUARI 2011<br />

Warta BPK<br />

45 - 46 kolom anggito.indd 46 23/02/2011 19:44:35

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!