Teknik Produksi Mesin Industri(Jilid 3).edt.indd
Teknik Produksi Mesin Industri(Jilid 3).edt.indd
Teknik Produksi Mesin Industri(Jilid 3).edt.indd
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Gambar 52. Sistim Tekanan dalam Pneumatik<br />
Udara yang mengalir ke saluran sistem pneumatik akan mengalami<br />
penurunan tekanan (head losses) akibat adanya gesekan sepanjang saluran<br />
dan belokan. Penurunan tekanan tersebut menurut Majumdar: 2001, memiliki<br />
persamaan:<br />
P = 1,6×103 ×Q1,85 ×L<br />
–––––––––––––<br />
d5 Pa<br />
×Pabs<br />
Dimana : L = panjang salura (m)<br />
D = Diameter dalam saluran (m)<br />
Q = Debit aliran udara (m 3 /s)<br />
Pabs = Tekanan absolute dalam Pa (N/m 2 )<br />
Catatan : 1 bar = 105 (N/m2 ) = 105 Pa (Pascal)<br />
9.2 Analisa Aliran Fluida (V)<br />
Udara yang melewati saluran dengan luas penampang A (m2 ) dengan<br />
kecepatan udara mengalir V (m/dtk), maka akan memiliki debit aliran Q<br />
(m3 /dtk) sebesar A (m2 ) x V (m/dtk).<br />
Debit Aliran Udara (Q)<br />
Q = A . V (m/dtk)<br />
(m3/dtk) (m2)<br />
Gambar 53. Analisa Debit Udara<br />
Bila melewati melalui saluran yang<br />
memiliki perbedaan luas penampang<br />
A, maka debit udara akan tetap, namun<br />
kecepatannya akan berubah, sebanding<br />
dengan perubahan luas penampangnya<br />
Q 1 = Q 2 , sehingga V 1<br />
––<br />
V2<br />
= A 2<br />
––<br />
A1<br />
531