02.07.2013 Views

A Perubahan Sosial

A Perubahan Sosial

A Perubahan Sosial

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

(2) Variabel kualitatif polychotomous, yaitu variabel kualitatif banyak<br />

dan tidak.<br />

b) Variabel kuantitatif<br />

(1) Variabel kuantitatif kontinu, yaitu variabel yang dapat<br />

dinyatakan dalam bilangan, yang mengambil setiap harga, baik<br />

bilangan bulat maupun bilangan pecahan. Misalnya, ukuran<br />

berat, atau ukuran tinggi.<br />

(2) Data kontinu dapat diperoleh dari hasil pengukuran yang terus<br />

menerus, seperti perkembangan tinggi badan anak dapat diukur<br />

setiap tahun atau suhu badan pasien di rumah sakit senantiasa<br />

diukur tiap waktu.<br />

(3) Variabel kuantitatif diskrit, yaitu variabel yang keadaannya<br />

dinyatakan dalam bilangan bulat dan selalu dilihat dari<br />

bentuknya. Misalnya, jumlah penduduk, banyaknya binatang,<br />

atau jumlah buku.<br />

2) Data<br />

Data adalah fakta (keterangan) dalam bentuk kualitatif atau<br />

kuantitatif. Data diperoleh dari pengukuran perhitungan, ataupun<br />

pengamatan sehingga akan muncul fakta.<br />

3) Pengukuran<br />

Pengukuran adalah sebuah proses kuantifikasi, di mana<br />

orang berusaha untuk mencantumkan bilangan terhadap ciri khas<br />

(karakteristik) tertentu berdasarkan peraturan tertentu pula.<br />

Terdapat dua syarat dalam pengukuran, yaitu:<br />

a) jika melakukan pengukuran, maka akan selalu memperoleh<br />

bilangan; dan<br />

b) penafsiran terhadap bilangan yang dicantumkan bergantung<br />

pada aturan yang dipakai.<br />

Hasil pengukuran akan diperoleh tingkat atau skala pengukuran.<br />

Berdasarkan jenis variabel, akan terdapat empat jenis tingkat<br />

pengukuran, yaitu sebagai berikut.<br />

a) Tingkat pengukuran nominal (skala nominal), yang sebuah<br />

bilangan hanya memiliki satu fungsi yaitu sebagai lambang<br />

untuk membedakan. Bilangan pada tingkat pengukuran nominal<br />

ini tidak untuk dijumlahkan, dikurangi, dikalikan, atau dibagi<br />

sehingga pada skala ini hukum matematika tidak berlaku.<br />

Adapun lambang matematis untuk membedakan tingkat<br />

pengukuran nominal, misalnya:<br />

(1) Rumah di pinggir jalan menggunakan nomor, yang<br />

berfungsi untuk membedakan dengan rumah lain yang<br />

memiliki nomor berbeda. Nomor rumah tidak untuk<br />

dijadikan dasar perhitungan.<br />

(2) Nomor urut untuk panggilan pasien yang berobat ke dokter<br />

atau rumah sakit. Nomor ini pun tidak untuk dijadikan<br />

bilangan yang dapat dihitung pula.<br />

b) Tingkat pengukuran ordinal (skala ordinal), pada tingkat peng ukuran<br />

ini bilangan memiliki dua fungsi, yaitu sebagai lambang untuk<br />

membedakan dan untuk memberikan peringkat (rank).<br />

Misalnya,<br />

(1) Peringkat pemain bulu tangkis yang dibuat IBF, berarti semakin<br />

kecil bilangan maka semakin tinggi peringkatnya.<br />

(2) Sekolah dasar memiliki enam kelas yang berbeda (1,2,3,<br />

4,5, dan 6), maka siswa yang berada di Kelas VI memiliki<br />

peringkat paling tinggi. Dengan demikian, semakin besar<br />

bilangan semakin tinggi peringkatnya.<br />

Pengumpulan dan Pengolahan Data Penelitian 105

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!