20.07.2013 Views

Inu_Kencana_Safiie_-_IPDN_Undercover - Jogjabelajar.org

Inu_Kencana_Safiie_-_IPDN_Undercover - Jogjabelajar.org

Inu_Kencana_Safiie_-_IPDN_Undercover - Jogjabelajar.org

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

karena pergaulannya dengan pejabat Belanda. Akan tetapi,<br />

dengan bangga Ayahanda mengakui bahwa selama masa kerjanya<br />

beliau tidak pernah melakukan korupsi.<br />

Rencana beliau sebagai penguasa ketika itu untuk membuat<br />

kapal yang diberi nama HALDINAARKAI, kependekan<br />

nama dua belas putra dan putrinya, tidak dikabulkan Yang<br />

Mahakuasa. Kedua belas putra dan putrinya yang dimaksud<br />

adalah: Hasan Effendi Syafiie, Ahmad Sulaiman Syafiie,<br />

Latifah Helmi Syafiie, Darmi Wati Syafiie, Iman Parwis Syafiie,<br />

Nirwana Asmara Syafiie, Amar Asyraf Syafiie, Afrida<br />

Habni Syafiie, Rudy Sukma Syafiie, Kama Sudra Syafiie,<br />

Andy Surya Syafiie, dan <strong>Inu</strong> <strong>Kencana</strong> Syafiie. Tidak ada di<br />

antara kami yang menyaksikan wafat Ayahanda, kecuali Ali,<br />

anak tiri beliau dari Ibu Aminah.<br />

Kakakku, Afrida Habni Syafiie, sempat bernama Kilan<br />

Habni Syafiie. Karena pamanku juga memberi nama sebagai<br />

tanggungjawab mamak dalam masyarakat Minangkabau,<br />

Ayahanda mengalah. Akhirnya, masing-masing memakaikan<br />

nama pemberiannya sehingga nama Kilan Habni Syafiie berubah<br />

menjadi Afrida Habni Syafiie.<br />

Ayahanda lahir tanggal 8 Agustus 1901 dan meninggal<br />

pada bulan yang sama dalam usia enampuluh dua tahun.<br />

Penyebab wafatnya adalah penyakit liver yang menahun.<br />

Ayahanda dimakamkan di Bengkalis, tanah kelahirannya.<br />

20<br />

Sebagai anak bungsu, saya menolak untuk meminta warisan<br />

apa pun dari Ayahanda. Bagi saya, kerukunan di antara<br />

kami saja sudah saya rindukan walaupun saya dikenal keras.<br />

Kakak saya, Andy Surya Syafiie, terlahir dari ibu tiri saya,<br />

Zauwiyah. Sementara itu, ketiga kakak di atas Andy Surya,<br />

lahir dari Ibunda. Artinya, kami sempat terlahir berselangseling.<br />

Perkawinan poligami ayah memang berbeda dengan perkawinan<br />

poligami kebanyakan orang, yang setelah istri tua<br />

tidak "terpakai" lalu beralih kepada istri muda. Ibunda dan<br />

ibu-ibu tiriku pernah tinggal serumah dengan rukun. Ini saya<br />

rasakan ketika kami tinggal bersama di Bengkalis.<br />

Kerukunan itu ternodai saat terjadi pemberontakan PRRI.<br />

Kami terpisah-pisah selama satu tahun. Kakakku, Latifah Helmi,<br />

ikut suaminya, Mayor Iskandar Marta Wijaya—satu-satunya<br />

orang Jawa di tengah keluarga Minangkabau—ke pemerintah<br />

revolusioner Kolonel Husain. Saat itu, walaupun<br />

masih kecil, saya merasakan kegelisahan Ayahanda menunggu<br />

anaknya ikut dalam revolusi di pedalaman Sumatera.<br />

Satu kata yang saya ingat adalah ketika Ayahanda mengatakan<br />

kepada menantunya: "Is..., tidak akan menang anak<br />

melawan bapaknya." Artinya, PRRI tidak akan mengalahkan<br />

NKRI.<br />

21

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!