Inu_Kencana_Safiie_-_IPDN_Undercover - Jogjabelajar.org
Inu_Kencana_Safiie_-_IPDN_Undercover - Jogjabelajar.org
Inu_Kencana_Safiie_-_IPDN_Undercover - Jogjabelajar.org
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
PENGANTAR PENERBIT<br />
Setuju. Bahkan saya sudah mengarangnya.<br />
Anda tinggal menerbitkan.<br />
Kalimat pendek itu dikirim Pak <strong>Inu</strong> <strong>Kencana</strong> Syafiie lewat<br />
pesan pendek HP ke kami. Sebelumnya, kami menawarkan<br />
kepada Pak <strong>Inu</strong>, bagaimana jika beliau menyusun segala<br />
kronologis cerita pembongkaran kasus-kasus di <strong>IPDN</strong>. Sejak<br />
kematian Wahyu Hidayat tahun 2003 sampai kasus paling<br />
mutakhir: Cliff Muntu: April 2007.<br />
Sungguh di luar dugaan, ternyata Pak <strong>Inu</strong> memang telah<br />
menyusun kisah panjang, semacam autobiografi, sejak tahun<br />
2003 dan selesai pada awal 2006 lalu. Artinya, jauh sebelum<br />
kematian Cliff Muntu mengemuka, naskah itu sudah selesai.<br />
Sebuah kisah membentang yang menggambarkan transformasi<br />
vi<br />
seorang anak kampung di Sumatera Barat menjadi seorang<br />
pendobrak yang mencatatkan diri di bagian depan sejarah.<br />
Sempat muncul diskusi seru di redaksi, ketika naskah<br />
autobiografi ini akan segera diedit. Muncul ide untuk mengubah<br />
bentuk autobiografi ini ke dalam biografi. Artinya, orang<br />
lain yang akan menulis kisah hidup Pak <strong>Inu</strong>. Alasannya masuk<br />
akal. Momentum yang dipakai untuk menerbitkan buku ini<br />
bisa memunculkan opini publik bahwa Pak <strong>Inu</strong> sedang memanfaatkan<br />
keadaan. Mumpung nama beliau kembali menjadi<br />
perbincangan, maka pas sekali jika beliau menerbitkan buku<br />
autobiografi. Cara gampang untuk populer.<br />
Pendapat ini sempat mengkristal. Kesan negatif bisa saja<br />
muncul di masyarakat terhadap Pak <strong>Inu</strong>. Jelas hal itu sama<br />
sekali tidak diingini oleh penerbit. Namun, permasalahan<br />
menjadi tidak sederhana ketika editor mulai membaca naskah<br />
autobiografi ini. Ternyata, Pak <strong>Inu</strong> ini tidak hanya lantang<br />
berbicara, namun juga pandai menuliskan kata-kata.<br />
Tahapan-tahapan kehidupan beliau tulis dengan begitu<br />
lancar, dalam, dan penjiwaan total. Ditambah dengan selera<br />
humor yang baik, maka tidak ada alasan bagi editor untuk<br />
mengotak-atik naskah ini. Apa jadinya jika tulisan yang begini<br />
bagus kemudian dipindahnamakan menjadi karya tulis orang<br />
lain?<br />
Kami yakin, Pak <strong>Inu</strong> tidak akan mengamuk, karena beliau<br />
orang yang baik sekali. Namun, tentu saja kami yang digelayuti<br />
beban moral tinggi. Semua pun menjadi serbasalah.<br />
vii