20.07.2013 Views

Inu_Kencana_Safiie_-_IPDN_Undercover - Jogjabelajar.org

Inu_Kencana_Safiie_-_IPDN_Undercover - Jogjabelajar.org

Inu_Kencana_Safiie_-_IPDN_Undercover - Jogjabelajar.org

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Setelah agak sembuh, saya berkunjung ke rumah Pendeta<br />

Drs. Yes Korputi M.Th. untuk minta petunjuk. Sebagai pendeta,<br />

beliau tentu mengharapkan saya menikah secara kristiani.<br />

Persoalan mulai muncul pada perbedaan prinsip. Saya<br />

lalu datang ke rumah Kepala Pengadilan Negeri Merauke<br />

untuk minta petunjuk, apakah saya melanggar hukum atau<br />

tidak. Beliau membawa saya ke Rumah H. Daeng Matto Arsyad,<br />

orang Makassar yang istrinya orang Bugis. Beliau berjanji<br />

akan menghubungi Kantor Urusan Agama untuk dapat<br />

menikahkan kami secara islami.<br />

Untuk itu, saya harus menculik calon istri saya sekali<br />

lagi. Berarti, ini untuk ketiga kalinya. Yang pertama saya istirahatkan<br />

ke Kuprik, yang kedua ke rumah Nenek Cole, dan<br />

yang ketiga ke rumah Matto Arsyad. Kali ini, kami berencana<br />

untuk langsung menikah. Segala sesuatu saya persiapkan: mas<br />

kawin seperangkat alat sholat, Al Qur'an, dan pakaian seadanya<br />

karena ia lari tidak membawa apa-apa selain pakaian<br />

di badan. Yang menjadi masalah adalah mengertikah calon<br />

istri saya tentang arti shalat, tentang terjemahan Al Qur'an,<br />

dan bersediakah ia masuk Islam? inilah yang perlu dijelaskan<br />

dialog demi dialog.<br />

Malam itu, pihak keluarga mereka berkumpul di gereja.<br />

Mereka memohon pertolongan Tuhan dengan tata cara agama<br />

Kristen. Jubah kebesaran pendeta yang berwarna hitam dan<br />

biasanya hanya dikenakan pada hari kebesaran seperti Natal,<br />

66<br />

Indah sebelum ke gereja<br />

tahun baru, dan hari Sabat yang jatuh pada hari Minggu,<br />

malam itu dikenakan pendetanya. Begitu pentingnya acara<br />

hari itu bagi mereka.<br />

Saya sendiri shalat Istikharah untuk memohon petunjuk<br />

atas pilihan yang sulit ini, nikah atau batal. Biarlah Allah yang<br />

menentukan hari depan saya. Saya yang akan melaksanakan,<br />

yang akan memutuskan. Saya memusatkan konsentrasi kepada<br />

Allah dan saya berzikir. Hanya beberapa lama kemudian, saya<br />

pilu dan bahkan pusing. Obat bius dan luka serta jahitan yang<br />

ada di kepala saya mengganggu pikiran saya. Saya berzikir ter-<br />

67

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!