20.07.2013 Views

Inu_Kencana_Safiie_-_IPDN_Undercover - Jogjabelajar.org

Inu_Kencana_Safiie_-_IPDN_Undercover - Jogjabelajar.org

Inu_Kencana_Safiie_-_IPDN_Undercover - Jogjabelajar.org

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

3. IJAB QABUL<br />

Bersama Indah menjelang pernikahan<br />

Saya dan Indah duduk menghadap kiblat. Di depan saya<br />

duduk seorang wali hakim, mewakili orang tuanya Indah.<br />

Wali hakim sendiri datang ke rumah Indah untuk menyatakan<br />

bahwa tanggal 31 Mei 2004, anaknya akan dinikahkan di<br />

tampat yang dirahasiakan. Dengan alasan orang tuanya tidak<br />

ada yang beragama Islam, maka Indah dapat memakai wali<br />

hakim.<br />

Hanya ada sebelas orang di ruangan pernikahan saya<br />

itu, yaitu H. Matto Arsyad; Moh. Saleh S.H.; Yusuf Buluqia<br />

74<br />

(wali hakim); seorang petugas staf KUA; Ibu Matto; Bapak<br />

Haruna; Bapak Mustari; Arief Arfan, temanku; saya sendiri;<br />

Indah, calon istri saya, dan Zulkarnaen. Tidak ada satu foto<br />

pun. Sederhana sekali memang. Bahkan, di luar, kami dikawal<br />

polisi.<br />

Wali hakim membacakan khotbahnya, termasuk tentang<br />

keberadaanku sebagai pegawai negeri. Sulit melupakannya<br />

sampai saat ini karena acara ini tidak seremonial di gedung<br />

yang megah penuh dengan protokoler. Kemiskinan itu saya<br />

rasakan sakral. Saya memakai baju putih lengan pendek dan<br />

celana panjang biru. Indah memakai baju cokelat dan rok<br />

kotak-kotak. Untuk menutup aurat, selendang dikerudungkan<br />

di kepalanya serta pada pinggangnya dililitkan kain sarung<br />

Bugis. la duduk tertunduk. Semua orang terharu tanpa tangis.<br />

Setelah Indah mengucapkan syahadat di depan para saksi,<br />

s.aya berpegang tangan dengan wali hakim. Setelah berucap<br />

dua kalimat syahadat, saya mengulangi ijab kabul kendati<br />

rasanya yang pertama sudah afdhal. Hakim Pengadilan Negeri,<br />

Moh Saleh S.H., yang menyuruh saya mengulang ijab<br />

kabul itu sesuai fungsi dia sebagai saksi.<br />

Detik itulah, manusia bernama Theresia Indah Prasetiati<br />

binti Samuel Soepardjo, resmi menjadi istri saya dunia akhirat.<br />

Saya pun membaca taqlik talak dengan dramatisasi lantang<br />

agar hadirin mendengarnya serta Allah menjadi saksi.<br />

75

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!