26.10.2014 Views

Laporan Akhir - KM Ristek

Laporan Akhir - KM Ristek

Laporan Akhir - KM Ristek

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

II. TINJAUAN PUSTAKA <br />

Penggunaan benih bermutu bisa meningkatkan produktivitas usahatani dan di tingkat<br />

nasional dapat meningkatkan produksi pangan secara agregat. Adalah tugas pemerintah untuk<br />

mendorong petani menggunakan benih berkualitas. Upaya ini ditempuh dengan perbaikan<br />

sistem perbenihan formal agar industri benih lebih maju. Pengusaha besar dapat beke~asama<br />

dengan penangkar benih untuk menghasilkan benih dalam jumJah besar. Akan tetapi bukan<br />

hanya jumlah besar yang diperlukan, telapi ketepatan waktu ketersediaan benih dengan saat<br />

tanam yang berbeda pad a setiap lokasi Kabupaten yang ada di Sumatera Utara.<br />

Dalam upaya penyokongan peningkatan produksi, pemerintah juga telah pernah membuat<br />

prgram subsidi benih jagung pada tahun 2005 - 2007 (Mayrowani, 2008). Setelah dievaluasi<br />

Kartiyasa (2007) melihat adanya kelemahan program terse but yaitu adanya kemungkinan besar<br />

diselewengkannya subsidi tersebut sehingga dia mengusulkan perlunya sebuah komitmen<br />

dalam mengamankan proses subsidi benih jagung bermutu.<br />

Keberadaan penangkar benih sebagai kelembagaan benih yang melayani komunitas<br />

petani sekitarnya selain dapat menyediakan benih secara tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat<br />

kualitas, juga dapat menyediakan benih yang relatif murah yang dapat terjangkau oleh petani.<br />

Perkiraan kebutuhan benih tanaman pangan antara lain dapat didekati dengan menghitung luas<br />

tanam, proporsi penggunaan benih hibrida dan komposit, dan penyebaran penggunaan varietas<br />

(8ahtiar et.a!., 2008).<br />

5istem Pengadaan dan Distribusi Benih<br />

Dalam sistem pengadaan dan distribusi, mutu benih dapat ditentukan oleh beberapa<br />

faktor yaitu: 1) sistem produksi, 2) pengolahan hasil, serta 3) penyimpanan hasil dan<br />

penanganan hasil selama distribusi benih. Dibanding dengan sistem perbenihan padi yang<br />

diperbanyak dan disebarkan dengan sistem sertifikasi secara ketat, beberapa komotitas<br />

pertanian lainnya seperti jagung dan kedelai perbenihannya masih relatit tertinggaJ (Rahman, et.<br />

al. . 2004).<br />

Walaupun sistem perbenihan padi relatif lebih maju, namun secara keseJuruhan petani<br />

Dadi yang menggunakan benih berlabel sekitar 30 -40 % sisanya merupakan benih produksi<br />

sendiri (PSE, 2000). Pengolahan dan penyimapanan benih dikaJangan petani relatit sama<br />

dengan cara untuk konsumsi sehingga kualitas masih diragukan. Peranan perusahaan pembina<br />

dalam menentukan kualitas benih unggul berlabel sangat besar. Pengawasan dan pembinaan<br />

terhadap perusahaan ini perlu dilakukan untuk tetap mendapatkan jaminan mutu benih yang<br />

akan digunakan petani kelak. Disisi lain jalinan arus benih antar lapang dan musim (Jabalsim)<br />

asih terbatas untuk palawija khususnya untuk kedelai.<br />

7

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!