06.11.2014 Views

Laporan KPPU Tahun 2009

Laporan KPPU Tahun 2009

Laporan KPPU Tahun 2009

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Pemulihan ekonomi Indonesia secara teratur pulih pada tahun <strong>2009</strong> yang terlihat dari pertumbuhan<br />

ekonomi sebesar 1,68% pada kuartal pertama dan 2,35% pada kuartal ke dua. Tingkat inflasi yearon-year<br />

yang telah mencapai dua digit pada awal tahun <strong>2009</strong> berangsur-angsur turun hingga<br />

pada bulan September telah mencapai angka 2,83%. Hal ini menyebabkan Bank Indonesia berani<br />

menurunkan tingkat BI rate nya menjadi 6,5 pada bulan September <strong>2009</strong>. Cadangan devisa pun<br />

telah pulih dan terhitung pada bulan September <strong>2009</strong> mencapai US 62,28 miliar. Indikator lain<br />

yang cukup penting adalah turunnya harga minyak dunia yang mencapai titik terendah pada<br />

tingkat USD 38,45 per barel yang menyebabkan tekanan fiskal menjadi berkurang. Pemerintah<br />

kemudian memanfaatkan momentum ini dengan menurunkan harga BBM bersubsidi yaitu bensin<br />

dengan oktan rendah, minyak tanah, serta solar untuk transportasi. Sementara itu pada semester<br />

pertama tahun <strong>2009</strong> Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik dari Rp1.355 menjadi Rp2.027<br />

meskipun sempat menyentuh level terendah yaitu Rp1.256 pada bulan Maret <strong>2009</strong>.<br />

Sumber: www.wtrg.com<br />

Sektor Keuangan<br />

Secara umum terjadinya krisis global pada tahun 2008 tidak secara signifikan berpengaruh<br />

terhadap sektor keuangan di Indonesia. Di sektor perbankan sendiri, kondisi pemulihan dari krisis<br />

finansial global tahun 2008 cukup terlihat. Masyarakat masih melihat bahwa bank merupakan<br />

tempat menanamkan dana yang cukup baik. Data dari Bank Indonesia menyebutkan bahwa 15<br />

bank besar masih menguasai sebesar 71% dari total aset industri dengan nilai sebesar Rp1.759,5<br />

triliun. Terlihat pula ada peningkatan jumlah Dana Pihak Ketiga (baik dalam bentuk Tabungan,<br />

Deposito, maupun Giro) yang dihimpun perbankan dari masyarakat sebesar 4,1% mencapai<br />

jumlah 1.842,3 triliun. Namun demikian dari sisi kredit, dampak krisis 2008 masih terasa dengan<br />

lambatnya pertumbuhan kredit pada awal tahun <strong>2009</strong>. Hal ini disebabkan karena menurunnya<br />

kebutuhan kredit pengusaha di sektor riil, masih tingginya suku bunga kredit, dan bank yang masih<br />

berhati-hati dalam menyalurkan kreditnya. Sampai dengan bulan Oktober <strong>2009</strong>, pertumbuhan<br />

kredit baru tercatat sebesar 4,2%.<br />

14<br />

<strong>Laporan</strong> <strong>Tahun</strong> <strong>2009</strong><br />

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!