06.11.2014 Views

Laporan KPPU Tahun 2009

Laporan KPPU Tahun 2009

Laporan KPPU Tahun 2009

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

11. Saran Pertimbangan terhadap Kebijakan Transportasi Darat<br />

Berdasarkan analisis terhadap perkembangan industri transportasi darat pasca<br />

pemberlakuan UU lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang baru, <strong>KPPU</strong> menemukan<br />

beberapa persoalan dalam perspektif persaingan. Dalam penyelenggaraan BRT (Buss<br />

Rapid Transit atau Busway), regulasi yang mendasarinya belum mengatur secara<br />

spesifik mengenai penyelenggaraan tersebut. Akibatnya muncul permasalahan<br />

seperti tertundanya penyelenggaraan BRT, penunjukan operator yg bermasalah,<br />

penentuan tarif yang menuai kontroversi atau tumpang tindih trayek. Untuk<br />

pengadaan BRT, Pemerintah Daerah memiliki aturan yang berbeda-beda dimana<br />

sebagian berpotensi melanggar prinsip persaingan usaha yg sehat.<br />

Sementara terkait dengan penyelenggaraan terminal angkutan kota, kebijakan<br />

yg ada adalah membuka kesempatan bagi swasta untuk terlibat dalam<br />

penyelenggaraan terminal angkutan kota. Harapannya adalah untuk memperbaiki<br />

kinerja penyelenggaraan terminal tersebut. Namun sayangnya sepertinya harapan<br />

tersebut belum tercapai.<br />

Mencermati kondisi tersebut <strong>KPPU</strong> kemudian memberikan saran pertimbangan<br />

dengan substansi saran agar Pemerintah :<br />

1. Mengatur kebijakan implementasi pelaksanaan BRT di seluruh wilayah<br />

Indonesia dengan mengacu pada prinsip persaingan yang sehat. Melalui<br />

kebijakan tersebut, diharapkan BRT akan menjadi alternatif transportasi yang<br />

tarifnya terjangkau dengan kualitas pelayanan yg memuaskan.<br />

2. Mengatur kebijakan tentang keterlibatan swasta dalam pengelolaan terminal<br />

bisa menjadi rujukan bagi setiap daerah yang ingin mengimplementasikannya.<br />

Hal ini dilakukan dalam upaya mendongkrak kinerja terminal sebagai sarana<br />

publik dapat terwujud tanpa hadirnya praktek monopoli yang dilakukan swasta<br />

pengelola terminal.<br />

Terhadap saran pertimbangan ini. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal<br />

Perhubungan Darat menyatakan saran ini akan menjadi salah satu pertimbangan<br />

dalam penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) yang baru.<br />

12. Saran Pertimbangan Terhadap Draft RPP tentang Kemitraan dari UU No 20 tahun<br />

2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah<br />

Dalam Pasal 36 UU No 20 tahun 2008, <strong>KPPU</strong> dinyatakan memiliki tugas melakukan<br />

pengawasan secara tertib dan teratur terhadap pelaksanaan kemitraan yang diatur<br />

dalam UU tersebut. Dalam hal ini, <strong>KPPU</strong> menganggap penting adanya peraturan yang<br />

mengatur proses pengawasan pelaksanaan kemitraan oleh <strong>KPPU</strong> tersebut. Untuk<br />

tujuan itu, <strong>KPPU</strong> mengusulkan agar proses pengawasan pelaksanaan kemitraan juga<br />

diatur melalui peraturan <strong>KPPU</strong>. Untuk mengakomodasi hal tersebut, maka dalam<br />

RPP kemitraan kami mengusulkan sebaiknya dicantumkan klausul yang menyatakan<br />

bahwa pelaksanaan pengawasan kemitraan dilaksanakan oleh Komisi Pengawas<br />

Persaingan Usaha dan tatacara pelaksanaan pengawasan akan diatur lebih lanjut<br />

dalam Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha.<br />

Terkait RPP sanksi administratif yang secara mendetail mengatur proses pelaksanaan<br />

<strong>Laporan</strong> <strong>Tahun</strong> <strong>2009</strong><br />

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia<br />

55

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!