06.11.2014 Views

Laporan KPPU Tahun 2009

Laporan KPPU Tahun 2009

Laporan KPPU Tahun 2009

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

2. Mengingat dampak negatif dari kebijakan standarisasi tata niaga bulu bebek<br />

ini bagi iklim persaingan dan perekonomian di Jawa Timur, maka <strong>KPPU</strong><br />

menyarankan agar Pemerintah Provinsi Jawa Timur mencabut kebijakan<br />

tersebut. Selanjutnya dibuka kesempatan seluas-luasnya bagi pelaku usaha,<br />

baik importir produsen maupun importir umum untuk melakukan impor bulu<br />

bebek bahan baku industri shuttlecock, namun tetap dengan mematuhi kaidah<br />

teknis dan sesuai dengan prosedur impor yang ditetapkan oleh Pemerintah.<br />

Terhadap saran tersebut Pemerintah Daerah Jawa Timur kemudian merevisi<br />

peraturan dimaksud. Di tingkat pusat Departemen Perindustrian mendukung saran<br />

<strong>KPPU</strong> tersebut.<br />

3. Saran Pertimbangan terhadap Kebijakan Menara Bersama di Kota Makassar<br />

Dalam saran pertimbangan ini, <strong>KPPU</strong> menyampaikan beberapa hal penting terkait<br />

dengan kebijakan menara bersama antara lain:<br />

1. Tidak perlunya membatasi pelaku usaha penyedia menara hanya terbatas<br />

pada perusahaan pembangun menara saja.<br />

2. Untuk mencegah eksklusifitas penguasaan titik menara telekomunikasi tertentu<br />

oleh operator telekomunikasi tertentu, maka pemkot Makassar mewajibkan<br />

penyedia menara telekomunikasi untuk menerapkan prinsip open access<br />

untuk dipergunakan secara bersama oleh seluruh operatir telekomunikasi.<br />

3. Jika pemerintah bermaksud membatasi titik lokasi menara bersama atas dasar<br />

kebijakan tata ruang, maka :<br />

- Penentuan titik tersebut seharusnya dapat memenuhi kebutuhan teknis<br />

seluruh operator telekomunikasi dalam melayani hak masyarakat dalam<br />

mendapatkan akses telekomunikasi. Penetuannya dapat dilakukan<br />

melalui kajian teknis independen yang informasinya terbuka bagi seluruh<br />

penyedia menara<br />

- Pada titik yang telah terdapat menara telekomunikasi, maka disarankan<br />

agar menara eksisting dapat tetap dipertahankan selama memenuhi<br />

aspek teknis dengan tetap menerapkan prinsip open access.<br />

- Pada titik yang belum terdapat menara telekomunikasi, maka perlu<br />

dilakukan proses seleksi penentuan pemenang hak pengelolaan titik lokasi<br />

menara. Proses tersebut dilakukan dengan tender/lelang izin dengan<br />

memperhatikan prinsip persaingan usaha yang sehat serta peraturan<br />

perundang-undangan yang berlaku.<br />

- Untuk menghindari terjadinya potensi praktek monopoli atas pengelolaan<br />

menara telekomunikasi di kota Makassar, patut dipertimbangkan untuk<br />

tidak menghasilkan satu pemenang yang menguasai seluruh titik lokasi di<br />

kota Makassar.<br />

- Pemerintah disarankan untuk mengatur batas atas tarif sewa, kualitas<br />

layanan minimum dan persyaratan perjanjian.<br />

Sampai dengan saat ini, permasalahan kebijakan menara bersama di Kota Makassar<br />

sangat kondusif.<br />

<strong>Laporan</strong> <strong>Tahun</strong> <strong>2009</strong><br />

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia<br />

49

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!