06.11.2014 Views

Laporan KPPU Tahun 2009

Laporan KPPU Tahun 2009

Laporan KPPU Tahun 2009

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

untuk WIUPK, <strong>KPPU</strong> menyarankan agar BUMN/BUMD yang ditunjuk adalah<br />

BUMN/BUMD yang memiliki kompetensi dalam pengelolaan pertambangan<br />

sehingga proses eksplorasi/eksploitasi akan menjadi optimal.<br />

Sampai dengan saat ini, belum ada respon resmi Pemerintah terkait saran<br />

pertimbangan <strong>KPPU</strong> tersebut.<br />

14. Saran Pertimbangan Terhadap Kebijakan Free Trade Zone Batam<br />

<strong>KPPU</strong> melihat terdapat regulasi atau kebijakan yang berdampak terhadap persaingan<br />

usaha dalam pelaksanaan Free Trade Zone Batam Bintan Karimun (BBK). Dalam<br />

beberapa hal, kebijakan tersebut tersebut berpotensi bertentangan dengan prinsip<br />

persaingan usaha sehat sebagaimana diatur dalam UU No 5/1999.<br />

Terhadap kondisi tersebut <strong>KPPU</strong> kemudian memberikan saran pertimbangan kepada<br />

Pemerintah dengan substansi :<br />

1. Pemerintah, Dewan Kawasan dan Badan Pengusahaan FTZ BBK harus membuat<br />

road map dan action plan atau konsep pelaksanaan FTZ BBK yang komprehensif.<br />

Dalam konsep tersebut harus dijelaskan arah pelaksanaan atau implementasi<br />

FTZ BBK, apakah kawasan FTZ BBK ditujukan sebagai kawasan perdagangan<br />

atau kawasan industri yang menopang sektor produksi.<br />

2. Merevisi substansi Peraturan Menteri Keuangan Nomor 45/PMK.03/<strong>2009</strong>,<br />

Peraturan Menteri Keuangan Nomor Nomor 46/PMK.03/<strong>2009</strong> dan Peraturan<br />

Menteri Keuangan Nomor Nomor 47/PMK.03/<strong>2009</strong> khususnya tentang<br />

pengaturan tentang Master List, karena sebagaimana telah diuraikan di atas,<br />

Master List dinilai menjadi salah satu sumber tidak efektifnya penerapan FTZ,<br />

sehingga malah menghambat tujuan utama pemberlakuan FTZ.<br />

3. Melakukan sinkroninsasi beberapa kebijakan/regulasi yang berpotensi<br />

menimbulkan Praktek Monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat<br />

sebagaimana dilarang dalam UU No.5 <strong>Tahun</strong> 1999 diantaranya adalah<br />

potensi timbulnya kartel harga, pengaturan kuota dan pembagian wilayah,<br />

penyalahgunaan posisi dominan, penetapan harga dan penyalahgunaan posisi<br />

monopoli<br />

Sampai dengan saat ini belum ada respon secara resmi dari Pemerintah terkait saran<br />

pertimbangan tersebut.<br />

Secara keseluruhan saran pertimbangan yang dikeluarkan oleh <strong>KPPU</strong> direspon<br />

dengan baik oleh Pemerintah. Dalam tahun <strong>2009</strong>, diketahui pula bahwa saran yang<br />

tidak direspon secara langsung oleh pemerintah, ternyata tetap mendapatkan<br />

perhatian bahwa menjadi referensi Pemerintah dalam menerbitkan kebijakan di<br />

sektor ekonomi.<br />

Perkembangan saran pertimbangan <strong>KPPU</strong> terhadap kebijakan Pemerintah dalam<br />

kurun waktu 2001-<strong>2009</strong> dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. Fluktuasi saran<br />

pertimbangan merupakan cermin dari kondisi bahwa permasalahan kebijakan juga<br />

berfluktuasi. Tidak setiap kebijakan Pemerintah bermasalah dilihat dari perspektif<br />

persaingan.<br />

<strong>Laporan</strong> <strong>Tahun</strong> <strong>2009</strong><br />

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia<br />

57

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!