06.11.2014 Views

Laporan KPPU Tahun 2009

Laporan KPPU Tahun 2009

Laporan KPPU Tahun 2009

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

pada asuransi sosial. Kebijakan dan mekanisme pada asuransi social<br />

relatif membuka peluang terjadinya diskriminasi harga dan diskriminasi<br />

pelayanan. Di sisi lain, tingkat ketergatungan anggotanya terhadap asuransi<br />

sosial sangat tinggi,<br />

4. Jumlah pasokan pelayanan jasa kesehatan lebih kecil dibanding kebutuhan<br />

terhadap jasa pelayanan kesehatan.<br />

Selain itu daya tawar consumen yang rendah juga disebabkan karena ketersediaan<br />

substitusi pelayanan kesehatan kecil. Jikapun tersedia substitusi pelayanan<br />

kesehatan, namun pihak RS tidak cenderung untuk tidak menawarkan pilihan<br />

kepada konsumen. Kemudian kekuatan tawar menawar pemasok pelayanan<br />

kesehatan lebih besar. Jumlah pasokan pelayanan kesehatan di Indonesia masih<br />

lebih kecil dibanding dengan kebutuhan pelayanan kesehatan itu sendiri, terjadi<br />

asimetri informasi. Produk pelayanan kesehatan yang satu tidak bersaing dengan<br />

produk pelayanan kesehatan lain, Pemasok pelayanan kesehatan (RS, dokter<br />

dan Asuransi) cenderung melakukan integrasi ertikal dengan perusahaan obat<br />

maupun pelayanan penunjang medik.<br />

Dari sisi penawaran, daya tawar consumen juga dapat dipengaruhi oleh hambatan<br />

masuk bagi para pelaku usaha untuk memasuki industri pelayanan kesehatan di<br />

Indonesia. PBF dan perusahaan alkes yang memiliki usaha dengan skala ekonomi<br />

besar, adanya diferensiasi produk, dibutuhkan modal besar untuk bersaing,<br />

hambatan dari PBF incumbent yang memiliki sumber daya substansial meliputi<br />

insentif financial. Hal ini dapat menyebabkan intensitas persaingan industri<br />

pelayanan kesehatan menjadi relatif rendah meskipun jumlah RS, perusahaan<br />

asuransi, dan perusahaan farmasi cukup besar, karena adanya asimenteri<br />

informasi, integrasi vertikal dan adanya pemasok yang memiliki market power<br />

yang besar., selain itu masyarakat cenderung masih sulit untuk mendiferensiasikan<br />

keunggulan pada rumah sakit, dan perusahaan farmasi.<br />

Untuk ke depan direkomendasikan agar ada UU yang mengatur tentang HET<br />

tertinggi untuk merek obat branded dan mee too, adanya pengawasan mengenai<br />

integrasi vertikal yang dilakukan pelayanan kesehatan agar tidak terjadi tied in<br />

sales yang berpotensi menimbulkan diskriminasi harga. Selain itu, sebaiknya diatur<br />

agar tidak ada diskriminasi harga untuk input yang sama. Hal ini juga berpotensi<br />

menimbulkan diskriminasi pelayanan<br />

e. Kajian Industri dan Perdagangan tentang Posisi Persaingan Usaha dalam<br />

Pengelolaan Ekonomi Indonesia<br />

Sistem ekonomi nasional mempunyai paradigma yang mengarah pada<br />

pembangunan ekonomi untuk mencapai kesejahteraan masyarakat secara merata.<br />

Paradigma sistem ekonomi nasional meliputi dua prinsip yaitu: (i) kebersamaan,<br />

keadilan dan kemanfaatan dan (ii) pertumbuhan dan pemerataan. Sistem ekonomi<br />

tersusun dari beberapa elemen yang saling berinteraksi sehingga membentuk<br />

suatu perekonomian (kehidupan ekonomi). Dipandang dari komponen yang<br />

membentuknya, sistem ekonomi dapat diartikan sebagai sekumpulan unit-unit<br />

ekonomi atau pelaku ekonomi, yang melalui mekanisme kerja tertentu, saling<br />

66<br />

<strong>Laporan</strong> <strong>Tahun</strong> <strong>2009</strong><br />

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!