27.11.2014 Views

Makalah Seminar Hasil Penelitian TA 2007 KAJI ULANG SISTEM ...

Makalah Seminar Hasil Penelitian TA 2007 KAJI ULANG SISTEM ...

Makalah Seminar Hasil Penelitian TA 2007 KAJI ULANG SISTEM ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

kelompok tani terkait dengan keberadaan kredit usahatani. Sejalan dengan tidak ada<br />

lagi kredit usahatani sejak era reformasi maka sejak itu pula eksistensi kelompok tani<br />

surut. Kedua, keberadaan Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) adalah tidak mutlak.<br />

Sebagaimana diketahui bahwa salah satu tugas PPL adalah membantu kelompok tani<br />

dalam menyusun dan mengoreksi rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) untuk<br />

pupuk. Karena dalam sistem distribusi terbuka tidak dibutuhkan RDKK maka<br />

keberadaan PPL adalah tidak mutlak. Ketiga, tidak ada kewajiban bagi pengecer<br />

resmi untuk menyalurkan/menjual pupuk bersubsidi kepada petani dalam kurun<br />

waktu tertentu. Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya bahwa dalam sistem<br />

distribusi terbuka pengecer resmi dapat menjual pupuk bersubsidi kepada siapa saja<br />

baik petani yang berhak maupun bukan, sehingga tidak ada kewajiban bagi pengecer<br />

resmi untuk menyalurkan/menjual pupuk bersubsidi kepada petani dalam kurun waktu<br />

tertentu.<br />

Disamping kekuatan/kelebihan yang dimiliki, ada beberapa kelemahan/<br />

kekurangan sistem distribusi terbuka. Pertama, peluang petani menggunakan pupuk<br />

secara overdosis adalah relatif tinggi (Tabel 2.2). Hal ini karena dalam sistem<br />

distribusi terbuka volume pembelian pupuk oleh petani di tingkat pengecer resmi tidak<br />

dibatasi. Kedua, ketepatan pupuk bersubsidi mencapai sasaran adalah relatif<br />

rendah. Hal ini karena dalam sistem distribusi terbuka pengecer resmi dapat menjual<br />

pupuk bersubsidi kepada siapa saja baik petani yang berhak maupun bukan. Ketiga,<br />

keakuratan data volume pupuk bersubsidi yang telah disalurkan adalah relatif<br />

rendah. Hal ini karena yang mencatat realisasi penyaluran pupuk bersubsidi dari<br />

produsen ke pengecer resmi adalah produsen itu sendiri, sehingga potensi terjadi<br />

penyimpangan khususnya terhadap besaran penyaluran adalah relatif tinggi.<br />

Sementara itu kekuatan/kelebihan sistem distribusi tertutup adalah sebagai<br />

berikut. Pertama, peluang petani menggunakan pupuk secara overdosis adalah<br />

relatif rendah (Tabel 2.2). Hal ini karena dalam sistem distribusi tertutup volume pupuk<br />

yang dibutuhkan masing-masing petani dituangkan dalam RDKK dan RDKK ini dikoreksi<br />

oleh PPL guna menyesuaikan kebutuhan pupuk setiap petani dengan dosis<br />

rekomendasi. Kedua, ketepatan pupuk bersubsidi mencapai sasaran adalah relatif<br />

tinggi. Hal ini karena dalam sistem distribusi tertutup kelompok tani-kelompok tani<br />

kemana pengecer resmi harus menyalurkan/menjual pupuk bersubsidi sudah<br />

ditentukan.<br />

9

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!