17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Anggaran Belanja Pemerintah Pusat<br />

Bab 4<br />

harga jual pelayanan yang diberikan dapat terjangkau masyarakat. Dalam kurun waktu 2008–<br />

2013, realisasi anggaran subsidi dalam rangka PSO secara nominal mengalami penurunan<br />

sebesar Rp208,0 miliar, dari sebesar Rp1,7 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp1,5 triliun<br />

pada APBNP tahun 2013, atau turun rata-rata 2,5 persen per tahun. Anggaran belanja subsidi<br />

PSO tersebut dialokasikan masing-masing kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk<br />

penugasan layanan jasa angkutan kereta api penumpang kelas ekonomi; PT Pelni (Persero)<br />

untuk penugasan layanan jasa angkutan penumpang kapal laut kelas ekonomi; PT Posindo<br />

(Persero) untuk penugasan layanan jasa pos di daerah terpencil (untuk PSO PT Posindo telah<br />

direalokasi ke Belanja Lain-Lain pada APBN tahun 2013); dan Perum Lembaga Kantor Berita<br />

Nasional (LKBN) Antara untuk penugasan layanan berita kepada masyarakat.<br />

Sementara itu, perkembangan realisasi subsidi bunga kredit program dalam kurun waktu 2008-<br />

2013, secara nominal mengalami kenaikan sebesar Rp309,2 miliar, dari sebesar Rp939,3 miliar<br />

pada tahun 2008 menjadi Rp1,2 triliun pada APBNP tahun 2013, atau tumbuh rata-rata 5,9<br />

persen per tahun. Kenaikan realisasi anggaran subsidi bunga kredit program yang signifikan<br />

dalam kurun waktu tersebut, selain dipengaruhi oleh perkembangan suku bunga kredit, juga<br />

ditentukan oleh besarnya outstanding kredit program, berasal dari skema kredit ketahanan<br />

pangan dan energi (KKP-E), termasuk risk sharing KKP-E dan kredit pengembangan energi<br />

nabati dan revitalisasi perkebunan (KPEN-RP). Selain itu, peningkatan realisasi subsidi<br />

bunga kredit program juga berkaitan dengan penambahan skema kredit baru yaitu Kredit<br />

Pemberdayaan Pengusaha NAD Nias (KPP NAD Nias), Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS),<br />

Skema Subsidi Resi Gudang (SSRG), dan imbal jasa penjaminan untuk Kredit Usaha Rakyat<br />

(KUR) dalam rangka membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta subsidi<br />

bunga untuk air bersih.<br />

Selain berbagai jenis subsidi tersebut, pemerintah juga mengalokasikan anggaran subsidi pajak<br />

untuk mendukung program stabilisasi harga kebutuhan pokok dan perkembangan industri<br />

nasional yang strategis. Perkembangan realisasi subsidi pajak ini sangat tergantung kepada<br />

jenis komoditas atau sektor-sektor tertentu yang diberikan fasilitas pajak dalam bentuk pajak<br />

ditanggung pemerintah (DTP). Dalam kurun waktu 2008–2013, perkembangan realisasi subsidi<br />

pajak DTP secara nominal mengalami penurunan sebesar Rp16,4 triliun atau turun dengan<br />

rata-rata 26,1 persen per tahun, dari sebesar Rp21,0 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp4,6<br />

triliun pada APBNP tahun 2013.<br />

Belanja Hibah<br />

Belanja hibah merupakan belanja Pemerintah Pusat dalam bentuk uang, barang, atau jasa dari<br />

Pemerintah kepada pemerintah negara lain, lembaga/organisasi internasional, dan pemerintah<br />

daerah khususnya pinjaman dan/atau hibah luar negeri yang diterushibahkan ke daerah.<br />

Belanja hibah memiliki karakteristik tidak perlu dibayar kembali, bersifat tidak wajib dan tidak<br />

mengikat, tidak secara terus menerus, bersifat sukarela dengan pengalihan hak dan dilakukan<br />

dengan naskah perjanjian antara pemberi hibah dan penerima hibah. Dalam perkembangannya,<br />

Pemerintah mulai mengalokasikan anggaran belanja hibah dalam APBNP tahun 2009 sebesar<br />

Rp31,6 miliar, namun dari anggaran yang dialokasikan tersebut seluruhnya tidak dapat diserap<br />

karena proses penerbitan dokumen pencairan yang tidak terselesaikan sampai akhir tahun. Pada<br />

tahun 2010, realisasi belanja hibah mencapai Rp70,0 miliar atau 28,8 persen dari pagunya dalam<br />

APBNP tahun 2010 sebesar Rp243,2 miliar, dengan rincian: (1) program Local Basic Education<br />

Capacity (L-BEC) mencapai Rp24,5 miliar;(2) program Hibah Air Minum mencapai Rp37,4<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong> 4-53

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!