17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Defisit, Pembiayaan Anggaran, dan Risiko Fiskal<br />

Bab 6<br />

Sesuai dengan Undang-Undang nomor 2 tahun 2009 tentang LPEI, modal awal LPEI ditetapkan<br />

paling sedikit Rp4,0 triliun. Dalam hal modal LPEI menjadi berkurang dari Rp4,0 triliun,<br />

Pemerintah menutup kekurangan tersebut dari dana APBN berdasarkan mekanisme yang<br />

berlaku. Pada tahun 2013, ekuitas LPEI diperkirakan akan mencapai Rp8,0 triliun. Ekuitas<br />

tersebut diperkirakan cukup untuk mendukung target pembiayaan sebesar Rp36,1 triliun,<br />

penjaminan sebesar Rp1,5 triliun dan asuransi sebesar Rp250,0 miliar. Perkembangan kegiatan<br />

pembiayaan ekspor dan posisi permodalan LPEI dalam periode 2008 -2013 disajikan dalam<br />

Grafik 6.28.<br />

6.4.3.4 Tuntutan Hukum kepada Pemerintah<br />

Tuntutan hukum yang dapat menimbulkan risiko fiskal kepada Pemerintah berupa gugatan<br />

perdata dan Tata Usaha Negara (TUN) ditujukan kepada Pemerintah. Risiko fiskal yang<br />

kemungkinan akan timbul adalah berupa potensi pengeluaran negara dari APBN, potensi<br />

hilangnya kepemilikan aset tanah dan bangunan karena kepemilikannya dipersengketakan,<br />

maupun yang berupa hilangnya potensi penerimaan negara.<br />

Berdasarkan data yang terkumpul sampai dengan bulan Juli 2013, terdapat 160 perkara gugatan<br />

kepada 20 kementerian negara/lembaga berupa tuntutan ganti rugi dengan potensi pengeluaran<br />

negara sebesar Rp8,2 triliun, USD45,5 juta, €54,9 ribu; Bs11.500,0 yaitu meliputi 19 perkara<br />

masih diproses di peradilan tingkat pertama, 26 perkara pada tingkat banding, 17 perkara pada<br />

tingkat kasasi dan 15 perkara pada tingkat Peninjauan Kembali (PK).<br />

Putusan-putusan yang telah inkracht sampai dengan tahun 2013, merupakan beban Pemerintah<br />

pada <strong>RAPBN</strong> tahun <strong>2014</strong>. Berdasarkan data yang terkumpul sampai dengan Juli 2013, nilai<br />

tuntutan hukum yang sudah inkracht adalah sebesar Rp1,7 triliun, USD172,6 juta, dan MYR1,5<br />

juta. Pelaksanaan putusan pengadilan yang sudah inkracht diupayakan melalui anggaran masing<br />

masing satker kementerian negara/lembaga.<br />

6.4.3.5 Bencana Alam<br />

Indonesia adalah negara yang rawan bencana dilihat dari aspek geografis, klimatologis dan<br />

demografis. Letak geografis Indonesia di antara dua benua dan dua samudera menyebabkan<br />

Indonesia mempunyai potensi yang cukup bagus dalam perekonomian sekaligus juga rawan<br />

dengan bencana. Secara geologis, Indonesia terletak pada 3 (tiga) lempeng yaitu lempeng Eurasia,<br />

lempeng Indo-Australia dan lempeng Pasifik yang membuat Indonesia kaya dengan cadangan<br />

mineral sekaligus mempunyai dinamika geologis yang sangat dinamis yang mengakibatkan<br />

potensi bencana gempa, tsunami dan gerakan tanah/longsor. Selain itu, Indonesia mempunyai<br />

banyak gunung api aktif yang sewaktu-waktu dapat meletus.<br />

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana telah meletakkan<br />

tanggung jawab pada pundak Pemerintah untuk penyelenggaraan penanggulangan bencana<br />

diantaranya perlindungan masyarakat dari dampak bencana, pemulihan kondisi dari dampak<br />

bencana, dan pengalokasian anggaran penanggulangan bencana dalam APBN. Anggaran tersebut<br />

diperuntukkan untuk kegiatan-kegiatan tahap prabencana (pengurangan risiko bencana), saat<br />

tanggap darurat bencana, dan pasca bencana (rehabilitasi dan rekonstruksi).<br />

Biaya rehabilitasi atau pemulihan infrastruktur publik dan rumah tangga, yang sebagian<br />

besar tidak memiliki perlindungan keuangan, memberikan beban besar pada pengeluaran<br />

publik. Sebagai contoh, bencana tsunami Aceh/Nias tahun 2004 menimbulkan kerusakan<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong><br />

6-61

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!