17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bab 2 Kinerja Ekonomi Makro<br />

tahun 2008 dan sebesar 15,7 persen pada tahun 2009. Pertumbuhan konsumsi pemerintah<br />

yang cukup tinggi pada tahun 2009 berkaitan dengan meningkatnya belanja barang untuk<br />

penyelenggaraan pemungutan suara dalam Pemilu Presiden dan perlambatan faktor pengurang<br />

dari PNBP lainnya. Pada tahun 2012, konsumsi pemerintah tumbuh sebesar 1,2 persen atau<br />

melambat bila dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya yang sebesar 3,2 persen.<br />

Perlambatan ini disebabkan oleh adanya penghematan belanja barang atau operasional yang<br />

cukup siginifikan pada pertengahan tahun 2012. Di sisi lain, kontribusi konsumsi pemerintah<br />

hanya mencapai sebesar 0,1 persen terhadap pertumbuhan ekonomi.<br />

Sementara itu, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi merupakan variabel yang<br />

berperan cukup besar dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi karena merupakan gerbang<br />

awal aktivitas ekonomi. Walaupun lebih kecil bila dibandingkan dengan kontribusi konsumsi<br />

rumah tangga, kontribusi investasi terhadap PDB tetap merupakan pendorong yang cukup<br />

berarti bagi pertumbuhan ekonomi. Investasi/PMTB selama periode 2008–2012 secara umum<br />

menunjukkan kinerja yang cukup baik. Pada tahun 2008, komponen PMTB masih mencatat<br />

laju pertumbuhan yang cukup tinggi. Namun akibat tekanan gejolak pasar keuangan dan krisis<br />

ekonomi global pada tahun 2009, laju pertumbuhan PMTB terkoreksi cukup signifikan, yaitu<br />

dari 11,9 persen pada tahun 2008 menjadi hanya 3,3 persen pada tahun 2009. Demikian pula,<br />

kontribusi PMTB terhadap PDB menurun dari sebesar 2,7 persen di tahun 2008 menjadi hanya<br />

0,8 persen pada tahun 2009. Ketatnya likuiditas global serta melemahnya aktivitas ekonomi<br />

dan perdagangan dunia telah berdampak negatif pada kinerja ekonomi dan investasi domestik.<br />

Perlambatan kinerja investasi tersebut juga ditandai dengan menurunnya pertumbuhan kredit<br />

investasi dan modal kerja ke sektor riil, serta menurunnya impor barang modal. Pertumbuhan<br />

kredit investasi turun dari 38,4 persen pada tahun 2008 menjadi hanya 16,1 persen pada tahun<br />

2009. Sementara itu, pertumbuhan kredit modal kerja turun lebih dalam dari 28,7 persen pada<br />

tahun 2008 menjadi hanya 3 persen pada tahun 2009. Pertumbuhan impor barang modal juga<br />

mengalami penurunan yang sangat dalam dari 69,4 persen pada tahun 2008 menjadi hanya<br />

7,2 persen pada tahun 2009.<br />

Kinerja investasi kembali membaik pada tahun-tahun berikutnya. Kondisi fundamental<br />

yang cukup kuat, pertumbuhan ekonomi yang relatif lebih baik bila dibandingkan dengan<br />

pertumbuhan negara-negara lain, dukungan kebijakan stimulus, serta pengelolaan fiskal dan<br />

moneter yang efektif mampu meningkatkan kepercayaan investor dunia dan domestik untuk<br />

menanamkan modalnya. Laju pertumbuhan PMTB kembali menunjukkan tren meningkat hingga<br />

pada tahun 2012 tumbuh sebesar 9,8 persen. Perbaikan kinerja PMTB tersebut juga tercermin<br />

pada indikator-indikator investasi seperti kredit investasi dan kredit modal kerja perbankan,<br />

penjualan semen yang berkaitan erat dengan kegiatan konstruksi, dan impor barang modal<br />

yang dibutuhkan untuk ekspansi kegiatan produksi.<br />

Selanjutnya, komponen ekspor dan impor merupakan komponen pendapatan nasional dan<br />

pertumbuhan ekonomi yang sangat erat kaitannya dengan kondisi ekonomi global. Khusus<br />

untuk komponen ekspor, performanya sangat tergantung dengan tingkat permintaan dan<br />

daya beli perekonomian global dan mitra dagang Indonesia. Sementara itu, untuk komponen<br />

impor, kinerjanya tidak hanya tergantung pada daya beli domestik, tetapi juga terkait dengan<br />

kebutuhan bahan input impor (mesin dan bahan baku) yang dibutuhkan untuk menghasilkan<br />

produk-produk untuk domestik maupun ekspor.<br />

2-6<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!