17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bab 5<br />

Kebijakan Desentralisasi Fiskal<br />

TABEL 5.4<br />

APBD KABUPATEN DAN KOTA PER JENIS BELANJA<br />

TAHUN 2008 - 2013<br />

(miliar rupiah)<br />

Jenis Belanja 2008 2009 2010 2011 2012 2013<br />

Pertumbuhan<br />

rata-rata (%)<br />

Pegawai 126.07 8,4 143.627 ,4 17 2.502,0 200.076,7 225.630,2 256.806,2 15,3<br />

Barang dan Jasa 47 .638,1 51.7 30,2 52.862,5 7 2.37 4,6 80.209,6 96.7 55,3 15,8<br />

Moda l 7 8.967 ,6 7 8.283,8 67 .228,6 82.095,1 105.622,9 131.902,6 12,1<br />

Lainnya 25.17 7 ,4 29.335,3 31.105,3 31.946,7 31.492,3 36.618,0 8,0<br />

T ot a l 277.861,4 302.976,8 323.698,4 386.493,1 442.955,0 522.082,2 13,6<br />

Keterangan : Tahun 2008 – 201 1 angka realisasi dan tahun 201 2-201 3 angka anggaran.<br />

Sumber: Kementerian Keuangan (data diolah)<br />

Dalam APBD provinsi, peningkatan alokasi belanja barang dan jasa dan belanja lainnya yang<br />

relatif tinggi tersebut telah mengakibatkan porsi belanja barang dan jasa meningkat dari<br />

21,3 persen tahun 2008 menjadi 23,9 persen tahun 2013. Begitu juga dengan porsi belanja<br />

lainnya terhadap total belanja telah mengalami peningkatan dari 32,3 persen tahun 2008<br />

menjadi 37,2 persen pada tahun 2012 dan 37,5 persen pada tahun 2013, meskipun selama<br />

tahun 2009 s.d. 2011 angkanya berfluktuasi. Sementara porsi belanja modal relatif menurun<br />

kemudian meningkat pada 2013, dan porsi belanja pegawai makin menurun. Perkembangan<br />

porsi belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja modal, dan belanja lainnya APBD<br />

Provinsi dapat dilihat pada Tabel 5.5.<br />

Untuk APBD kabupaten/<br />

kota, peningkatan alokasi<br />

belanja pegawai yang relatif<br />

tinggi telah mengakibatkan<br />

porsi belanja pegawai<br />

mencapai lebih dari 50<br />

persen terhadap total<br />

belanja APBD, meskipun<br />

selama tahun 2010 s.d. 2013<br />

angkanya makin menurun.<br />

Porsi belanja modal pada<br />

tahun 2008 mencapai 28,4<br />

persen, turun menjadi 20,8<br />

persen tahun 2010 dan<br />

TABEL 5.5<br />

RASIO APBD PROVINSI<br />

PER JENIS BELANJA TAHUN 2008 - 2013<br />

(persen)<br />

Jenis Belanja 2008 2009 2010 2011 2012 2013<br />

Pegawai 25,2 24,1 24,4 23,0 20,4 18,3<br />

Barang dan Jasa 21,3 23,0 23,9 25,4 24,1 23,9<br />

Modal 21,2 23,7 22,5 19,9 18,3 20,3<br />

Lainnya 32,3 29,2 29,2 31,8 37,2 37,5<br />

Tot al 100 100 100 100 100 100<br />

Keterangan : Tahun 2008 – 201 1 angka realisasi dan tahun 201 2-201 3 angka anggaran<br />

Sumber : Kementerian Keuangan (data diolah)<br />

meningkat menjadi 23,9 persen dan 25,3 persen masing-masing pada tahun 2012 dan 2013.<br />

Porsi belanja barang dan jasa dan porsi belanja lainnya relatif berfluktuasi dengan kisaran<br />

masing-masing 16 - 18 persen dan 7 - 9 persen. Dengan demikian, dana APBD yang dialokasikan<br />

untuk kegiatan yang terkait dengan penyediaan sarana dan prasarana pelayanan publik relatif<br />

lebih kecil jika dibandingkan dengan yang digunakan untuk belanja operasional pemerintahan,<br />

termasuk untuk pembayaran gaji guru dan tenaga medis yang langsung bersinggungan dengan<br />

layanan publik. Perkembangan rasio belanja APBD kabupaten/kota per jenis belanja dapat<br />

dilihat pada Tabel 5.6.<br />

5-16<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!