17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Bab 1<br />

Pendahuluan<br />

Dalam tahun 2013, bangsa Indonesia dihadapkan pada persoalan tingginya harga minyak mentah<br />

dunia yang mengakibatkan beban subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang makin meningkat.<br />

Peningkatan beban subsidi BBM tersebut akan mengganggu keberlanjutan fiskal Pemerintah<br />

yang pada gilirannya dapat mengancam stabilitas perekonomian dan mengurangi kepercayaan<br />

terhadap ekonomi Indonesia. Peningkatan beban subsidi BBM juga akan membawa akibat kepada<br />

pengurangan anggaran Pemerintah untuk berbagai program penting bagi kesejahteraan rakyat,<br />

seperti alokasi untuk kemiskinan dan infrastruktur. Alokasi seperti ini tidak mencerminkan aspek<br />

keadilan sehingga Pemerintah mengambil keputusan untuk menaikkan harga BBM bersubsidi.<br />

Dalam tahun <strong>2014</strong>, perekonomian dunia diperkirakan akan berjalan lebih baik dari kondisinya<br />

dalam tahun 2013 meskipun masih terdapat beberapa potensi risiko. Sejalan dengan itu, kinerja<br />

perekonomian nasional diperkirakan akan berjalan lebih baik. Pertumbuhan ekonomi dalam<br />

tahun <strong>2014</strong> diperkirakan dapat lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhannya dalam<br />

tahun 2013. Di sisi lain, peningkatan pertumbuhan ekonomi tersebut juga akan didukung oleh<br />

stabilitas ekonomi makro yaitu dengan terkendalinya laju inflasi dan stabilnya kondisi nilai<br />

tukar rupiah. Selanjutnya, momentum membaiknya kinerja perekonomian nasional ke depan<br />

akan diarahkan pada peningkatan kualitas pertumbuhan ekonomi terutama yang tercermin<br />

pada penurunan tingkat kemiskinan dan pengangguran.<br />

Terkait dengan faktor kebijakan, tahun <strong>2014</strong> merupakan awal dimulainya pelaksanaan Sistem<br />

Jaminan Sosial Nasional (SJSN) untuk program jaminan kesehatan. SJSN merupakan suatu<br />

bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat dalam memenuhi kebutuhan<br />

dasar hidupnya secara layak berdasarkan asas kemanusiaan, asas manfaat, dan asas keadilan<br />

sosial yang dilakukan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Arah perlindungan<br />

kesehatan ini bersifat semesta, termasuk untuk kelompok fakir miskin dan tidak mampu sehingga<br />

Pemerintah secara bertahap mendaftarkan fakir miskin dan orang tidak mampu beserta anggota<br />

keluarganya sebagai peserta BPJS yang iurannya dibayar oleh Pemerintah. Jaminan kesehatan<br />

diselenggarakan dengan tujuan menjamin agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan<br />

kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan. Manfaat jaminan<br />

kesehatan bersifat pelayanan perseorangan dalam bentuk pelayanan kesehatan yang mencakup<br />

pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, termasuk obat dan bahan medis habis<br />

pakai yang diperlukan. Untuk mendukung beroperasinya BPJS Kesehatan pada awal tahun <strong>2014</strong>,<br />

Pemerintah telah mengalokasikan dukungan anggaran dalam bentuk Penyertaan Modal Negara<br />

(PMN) pada tahun 2013, peningkatan kapasitas puskesmas-puskemas dan rumah sakit-rumah<br />

sakit Pemerintah terutama untuk penambahan tempat tidur kelas III, serta penyediaan tenaga<br />

medis yang memadai. Selanjutnya, dalam <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong> dukungan anggaran diberikan untuk<br />

pemenuhan kewajiban Pemerintah bagi kelompok Penerima Bantuan Iuran (PBI) jaminan<br />

kesehatan, serta kewajiban-kewajiban yang lain menurut Peraturan Perundangan.<br />

Sementara itu, dalam tahun <strong>2014</strong> akan dilaksanakan pesta demokrasi lima tahunan pemilihan<br />

umum (pemilu) anggota DPR, DPD, DPRD, Presiden dan Wakil Presiden. Pesta demokrasi<br />

tersebut dilakukan langsung dan diikuti oleh seluruh warga negara yang sudah memiliki hak<br />

menggunakan suara untuk menentukan pemerintahan baru dan anggota legislatif baru periode<br />

berikutnya. Demi mendukung kesuksesan terselenggaranya pelaksanaan Pemilu dan terciptanya<br />

kondisi keamanan yang kondusif dalam pelaksanaan Pemilu, maka Pemerintah mengalokasikan<br />

anggaran biaya tahapan pelaksanaan Pemilu dalam beberapa tahun yang dimulai sejak tahun<br />

2013.<br />

1-4<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!