17.01.2015 Views

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

NK- RAPBN 2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Anggaran Belanja Pemerintah Pusat<br />

Bab 4<br />

Sementara itu, sebesar 50,2 persen (Rp617,7 triliun) dialokasikan melalui anggaran bendahara<br />

umum negara (anggaran non-K/L), yang sebagian besar digunakan untuk belanja subsidi dan<br />

pembayaran bunga utang pemerintah. Selanjutnya, sesuai dengan amanat pasal 11 ayat (5)<br />

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, maka anggaran belanja<br />

pemerintah pusat dirinci menurut fungsi, organisasi, dan jenis belanja.<br />

4.4.1 Anggaran Belanja Pemerintah Pusat Menurut Fungsi<br />

Menurut klasifikasi fungsi, alokasi anggaran belanja pemerintah pusat dirinci ke dalam<br />

11 fungsi, yang pengklasifikasiannya ditujukan untuk menggambarkan tugas Pemerintah<br />

dalam melaksanakan fungsi-fungsi pelayanan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan<br />

nasional. Fungsi-fungsi tersebut mencakup: (1) fungsi pelayanan umum; (2) fungsi<br />

pertahanan; (3) fungsi ketertiban dan keamanan; (4) fungsi ekonomi; (5) fungsi lingkungan<br />

hidup; (6) fungsi perumahan dan fasilitas umum; (7) fungsi kesehatan; (8) fungsi pariwisata;<br />

(9) fungsi agama; (10) fungsi pendidikan; dan (11) fungsi perlindungan sosial. Alokasi anggaran<br />

belanja pemerintah pusat menurut fungsi dijabarkan lebih lanjut ke dalam berbagai subfungsi,<br />

yang pada dasarnya merupakan kompilasi dari anggaran berbagai program dan kegiatan pada<br />

setiap K/L. Sementara itu, kegiatan merupakan penjabaran dari program yang rumusannya<br />

mencerminkan tugas dan fungsi unit Eselon II/satuan kerja atau penugasan tertentu K/L<br />

yang berisi satu atau beberapa komponen kegiatan untuk mencapai keluaran (output) dengan<br />

indikator kinerja yang terukur. Selain itu, kegiatan terdiri atas sekumpulan tindakan pengerahan<br />

sumber daya, baik yang berupa SDM, barang, modal, termasuk peralatan dan teknologi, serta<br />

dana, atau dengan kata lain kegiatan adalah kombinasi dari beberapa atau semua jenis sumber<br />

daya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk<br />

barang/jasa. Satker merupakan business unit yang melakukan siklus anggaran dari sejak<br />

perencanaan dan penganggaran hingga pelaksanaan, pertanggungjawaban, dan pelaporannya.<br />

Dalam <strong>RAPBN</strong> tahun <strong>2014</strong>, alokasi belanja pemerintah pusat yang mencapai Rp1.230,3 triliun,<br />

dalam kategori berdasarkan fungsi masih didominasi oleh fungsi pelayanan umum, yaitu<br />

sebesar 64,7 persen dari total anggaran belanja pemerintah pusat, dan sisanya sebesar 35,3<br />

persen tersebar pada fungsi-fungsi lainnya. Relatif tingginya porsi alokasi anggaran pada fungsi<br />

pelayanan umum tersebut merupakan konsekuensi dari pelaksanaan fungsi pelayanan umum<br />

kepada masyarakat sebagai fungsi utama pemerintah untuk menjamin kualitas dan kelancaran<br />

pelayanan kepada masyarakat, yang di antaranya terdiri atas pemberian subsidi, pembayaran<br />

bunga utang, dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis pemerintah, penyelenggaraan<br />

diplomasi dan internasional, penataan administrasi kependudukan, pemberdayaan masyarakat,<br />

pembangunan daerah, serta penelitian dan pengembangan Iptek. Perkembangan alokasi<br />

anggaran belanja pemerintah pusat menurut fungsi dalam tahun 2013-<strong>2014</strong> disajikan dalam<br />

Tabel 4.7.<br />

Alokasi Anggaran Fungsi Pelayanan Umum<br />

Dalam <strong>RAPBN</strong> tahun <strong>2014</strong>, anggaran pada fungsi pelayanan umum dialokasikan sebesar Rp795,5<br />

triliun, berarti lebih tinggi sekitar 10,5 persen jika dibandingkan dengan alokasinya dalam APBN<br />

tahun 2013 sebesar Rp720,1 triliun. Jumlah tersebut, antara lain terdiri atas alokasi untuk:<br />

(1) subfungsi lembaga eksekutif dan legislatif, keuangan dan fiskal, serta urusan luar negeri sebesar<br />

Rp153,5 triliun (19,3 persen terhadap fungsi pelayanan umum); (2) subfungsi pelayanan umum<br />

sebesar Rp10,5 triliun (1,3 persen terhadap fungsi pelayanan umum); (3) subfungsi penelitian dasar<br />

Nota Keuangan dan <strong>RAPBN</strong> <strong>2014</strong> 4-69

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!