Edisi 3 - Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Selatan

Akankah ada solusi terhadap segala persoalan ini?.
C. Makna Dakwah
Dakwah secara sederhana dapat diartikan sebagai kegiatan
menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk beriman dan taat kepada
Allah SWT sesuai dengan garis aqidah, syari`at dan akhlak Islam. Kata
“dakwah” adalah masdar dari kata kerja da`a yad`u yang berarti panggilan,
seruan atau ajakan.
Orang yang menyampaikan dakwah disebut “da`i” sedangkan
yang menjadi obyek dakwah disebut “mad`u”. Da`i haruslah memahami
ilmu dakwah dengan baik, agar mad`u (audiens) dapat memahami dan
mengikuti ajaran yang disampaikannya.
Kata dakwah selalu disandingkan dengan Islam sehingga menjadi
ad-Da`wah al-Islamyah yang memiliki maksud bahwa setiap muslim
berkewajiban untuk berdakwah. Tetapi dia terlebih dahulu memahami
aspek hukum dan tata cara yang berkaitan dengan dakwah yang disebut
Ilmu dakwah, sehungga para da`i bukan saja paham tentang kebenaran
Islam akan tetapi mereka juga didukung oleh kemampuan yang baik
dalam menyampaikan Risalah Islam.
Metode dakwah selalu mengalami perubahan dari masa ke
masa. Hal ini dipengaruhi arus perubahan sosial kemasyarakatan yang
juga menuntut terbentuknya formulasi baru dalam metode dakwah.
Meningkatnya mobilitas masyarakat saat ini misalnya, tak lagi bisa
dijangkau dengan dakwah dengan tatap muka. Masyarakat yang tingkat
mobilitasnya tinggi lebih memilih dakwah yang mudah diakses tanpa
mengganggu aktivitas kerjanya. Oleh karena itu metode dakwah yang
banyak dianut oleh masyarakat terbagi tiga metode, yaitu dakwah bil
lisan, bil kitabah dan bil hal.
Berdakwah jika dilihat dari kemampuan da`i terdiri atas dua macam.
Pertama, dakwah bersifat individu (fardiyah), yaitu seorang muslim
melakukan dakwah seorang diri berdasarkan kekuatan, kemampuan dan
ilmunya.
Kedua, dakwah bersifat kelompok (jama`iyyah).
Firman Allah SWT :
Jurnal Penyuluh Bidang Penamas Kanwil Kemenag Prov. Kalsel 11